“Tukar Tambah Nasib” Jadi Novel Terbaik, Dapat Hadiah Rp 100 Juta

Related Articles

JAKARTA – Dewan juri Kompetisi 500 Juta Kwikku 2021 telah menentukan sembilan pemenang yang dibagi dalam 3 kategori. Kompetisi yang digelar selama 4 bulan sejak Oktober 2021 itu menerima lebih 5.000 karya dari peserta. Karya ini terbagi dalam tiga kategori yakni novel, webtoon, dan cover design.

Untuk kategori novel, sebagai juara 1 novel berjudul Tukar Tambah Nasib karya Seplia Sartika S, juara 2 berjudul Tunggu Aku di Batavia karya Ni Ketut Yuni Suastini, dan juara 3 berjudul Nun Mati 1962 karya Tian Setiawati Topandi. Masing-masing mendapatkan hadiah Rp 100 juta, Rp 50 juta dan Rp 25 juta.

Untuk kategori webtoon juara 1 berjudul Pallid Dream karya Ulfia Khairani D, juara 2 berjudul Sunlover karya 7STudio, dan juara 3 berjudul Magang di Tempat Supervillains karya Kyriepoda. Hadiah masing-masing Rp 100 juta, Rp 50 juta, Rp 25 juta.

Sedangkan pemenang 1 kategori cover design yaitu The Archer karya A Fajrul Islam, juara kedua Harimau! Harimau! karya Benie Ahmad, dan juara ketiga Love is Just a Memory karya Amalina Nur Asrari. Hadiah masing-masing Rp 50 juta, Rp 30 juta, dan Rp 20 juta.

Baca Juga:   Duta Kota Denpasar Juara 1 Lomba Menghias Gebogan

Pemilihan pemenang dalam kompetisi ini mempertimbangkan beberapa poin penting, yakni untuk kategori novel juri menilai tingkat orisinalitas karya, teknik bercerita, dan tata bahasa.

A Fuadi sebagai salah satu tim dewan juri kategori novel mengatakan untuk pertama kali digandeng untuk menyeleksi karya-karya yang masuk dan begitu terkejut dengan hasil karya dan kreativitas yang masuk dan dinilai oleh juri.

“Saya pertama kalinya diajak dan terkejut kalau ternyata novel yang masuk ke tim dewan juri sangat fresh dan bagus-bagus sekali. Takjub sekali membacanya dan pada tahun ini menarik penulis dari berbagai genre dengan kualitas cerita dan diksi yang keren dalam menuturkan ide orisinal termasuk memasukkan unsur budaya lokal dengan kemasan yang fresh,” kata A Fuadi juri kompetisi kategori novel saat jumpa pers virtual, Jumat (18/2/2022) sore.

Penulis Dewi Dee Lestari dari tim juri novel lain juga mengatakan hal yang sama. Buat tiga pemenang kategori novel, tim juri sepakat memenangkan mereka.

“Ada sebuah kemerdekaan dari teman-teman kreator yang memasukkan ke logika dan universe baru. Tidak ragu untuk memasukkan lokal content, konten lingkungan, dan sejarah sedih tentang Indonesia. Menurut saya, ini sebuah upaya yang lebih baik. Bukan cuma tempelan atau background saja tapi diolah jadi cerita,” ungkapnya.

Baca Juga:   Pemkot Bandung Buat Sayembara Logo HJKB 212

Dewi menilai banyak talenta penulis novel yang berbakat dari segi cerita meski banyak yang tak selesaikan karya hingga akhir cerita belum jadi belum bisa nilai karyanya secara keseluruhan serta kesalahan elementer lain terutama dalam tata bahasa.

“Saya lihat banyak yang bertalenta meski belum selesai atau tuntas dalam membuat cerita dan paling mendasar banyak juga melakukan kesalahan di tata bahasa, tanda baca yang belepotan,” ujar  Penulis novel laris Supernova dan Filosofi Kopi ini.

“Pesan saya pertama berani memulai, kedua berani berbagi dan ketiga berani gagal semua penulis alami ini jangan putus asa menyerah dan pemenang konsistensi berkarya lebih baik lagi,” tambah Dewi.

Sweta Kartika dari tim juri webtoon mengatakan para pemenang bisa dilihat dari berbagai ide dan genre.Untuk kategori webtoon, nilai plus berada pada visual, teknik bercerita, dan layout.

“Karya pada kompetisi kali ini yang masuk menghadirkan tema dan gaya gambar yang bervariasi. Semangat peserta untuk berlatih mengasah teknik penceritaan atau storytelling, adalah kekuatan utama sebuah komik,” tuturnya. (en)

Baca Juga:   Lomba Cerita Siswa Belajar Online Ditutup Akhir Maret
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img