Tasyakuran Festival Nelayan Cilacap, Larung Jolen hingga Wayang Kulit

Related Articles

CILACAP – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap menggelar Tasyakuran Festival Nelayan Cilacap 2022, Kamis (11/8/2022). Masyarakat tampak antusias menyaksikan agenda wisata budaya yang sudah berlangsung selama 40 tahun ini.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Cilacap, Paiman menjelaskan, sejak pemerintahan Bupati Pudjono Pranyoto pada 1982 hingga sekarang, perhelatan seremonial ini menjadi bagian dari agenda wisata budaya di Cilacap.

Rangkaian prosesi diawali dengan upacara adat di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap. Tampak hadir Bupati Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Syamsul Auliya Rachman, Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Taufik Nurhidayat, unsur Forkopimda dan para tokoh nelayan.

Rangkaian Festival Nelayan juga digelar ziarah ke Karang Bandung di Pulau Majethi, Nusakambangan oleh para sesepuh nelayan. Kemudian berlanjut pada malam tirakatan. Pagi berikutnya, Jumat (12/8/2022) Kliwon digelar kirab jolen dari Pendopo Wijayakusuma menuju Pantai Teluk Penyu.

“Ada delapan kelompok nelayan bersama HNSI Cilacap yang akan berpartisipasi dalam Festival Nelayan Cilacap 2022. Yakni kelompok nelayan PPSC, Pandanarang, Bengawan Donan, Lengkong, Sidakaya, Sentolokawat, Kemiren, dan Tegalkatilayu,” kata Paiman.

Baca Juga:   Selama Festival Pendalungan Perputaran Uang Capai Rp 5 Miliar

Selain meningkatkan geliat wisata budaya, Paiman berharap ada multiefek dari gelaran Festival Nelayan, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi kalangan UKM. Terlebih, event ini sempat absen selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Bupati Tatto Suwarto Pamuji menjelaskan, Festival Nelayan merupakan bagian dari patok-patok budaya di Cilacap. Aspek ini tertuang dalam kebijakan Bangga Mbangun Desa, khususnya pada pilar keempat yakni Lingkungan Sosial dan Budaya.

“Cilacap itu kabupaten terluas di Jawa Tengah. Penduduknya terbanyak, heterogen. Agama apa saja ada, etnis apa saja ada,” kata Bupati.

Karena itu, ia meminta masyarakat senantiasa mengedepankan toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga situasi kamtibmas tetap terjaga dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan nyaman.

Rute arak-arakan jolen melintasi Jalan A Yani – Jalan Sutoyo – Brug Menceng kemudian menuju jalan laut ke arah Teluk Penyu. Sesampai di Pantai Teluk Penyu, dilaksanakan upacara pelepasan jolen, dengan diiringi penampilan kesenian tradisional.

Kemudian dilanjutkan syukuran dengan menggelar kesenian wayang kulit semalam suntuk pada Jumat malam. Pertunjukan wayang kulit ini digelar masing masing kelompok nelayan Cilacap. (en)

Baca Juga:   Ponorogo Gelar Festival Kreatif selama Lima Hari

Foto: Pemkab Cilacap

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img