FILM-FILM terlaris di Indonesia memberi dampak pada lokasi syuting. Banyak penonton yang penasaran dan pada akhirnya tertarik mengunjungi lokasi yang digunakan untuk syuting sejumlah film.
Tahun 2025 baru berjalan 4 bulan. Namun sudah banyak rekor yang diciptakan oleh industri perfilman Indonesia. Ada beberapa film yang sudah melebihi 1 juta penonton, seperti 1 Kakak 7 Ponakan, Perayaan Mati Rasa, Qodrat 2, Komang, Petaka Gunung Gede, Pengepungan di Bukit Duri, Pabrik Gula, dan yang paling fenomenal film animasi Jumbo.
Film Jumbo sampai pertengahan Mei 2025 sudah menarik lebih dari 9,5 juta penonton. Film Jumbo yang pangsa pasarnya semua usia ini menjadi film Indonesia terlaris ke-2 sepanjang masa. Namun film-film lain tahun ini juga patut mendapat apresiasi, apalagi dengan perannya yang secara tidak langsung mempromosikan destinasi wisata.
Lokasi syuting film seringkali menjadi destinasi wisata minat khusus bagi wisatawan. Hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah wisatawan ke lokasi syuting film. Beberapa lokasi syuting yang menjadi destinasi wisata, seperti Belitung yang menjadi lokasi syuting film Laskar Pelangi, Gereja Ayam Bukit Rhema di Yogyakarta lokasi syuting Ada Apa Dengan Cinta 2, dan Gunung Semeru untuk film 5 Cm.
Tahun ini sudah ada beberapa lokasi syuting film yang sangat cocok untuk destinasi wisata. Berikut lokasi syuting film yang menarik dikunjungi menurut Kementerian Pariwisata.
Benteng Keraton atau Benteng Wolio di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. (Foto: wonderfulimages.kemenparekraf.go.id)
Komang
Salah satu film terlaris pada awal 2025 yaitu Komang. Film yang berdasar kisah cinta komika asal Wakatobi, Raim Laode dengan istrinya ini sudah disaksikan sekitar 3 juta penonton. Film ini mengambil lokasi syuting di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Salah satunya di bangunan bersejarah Benteng Keraton atau Benteng Wolio.
Benteng ini muncul di dalam film Komang, ketika Ode pertama kali mengajak Ade berjalan-jalan. Benteng Wolio dibangun di atas Bukit Wolio, dengan ketinggian sekitar 100 meter di atas permukaan laut. Dinding Benteng terbuat dari batu gunung dan batu karang yang direkatkan menggunakan putih telur, pasir, dan kapur.
Pabrik Gula Gondang Winangoen di Karang Asem, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Foto: visitjawatengah.jatengprov.go.id)
Pabrik Gula
Pabrik Gula adalah film horor yang diangkat dari thread di media sosial X dan sampai kini sudah disaksikan lebih dari 4 juta penonton. Film yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini mengambil lokasi syuting di Pabrik Gula Gondang Winangoen di Karang Asem, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Pabrik gula Gondang Winangoen tidak aktif sejak 2017 dan sekarang dimanfaatkan sebagai kawasan agrowisata berbasis edukasi dan rekreasi. Salah satu daya tarik adalah Museum Gula Jawa Tengah. Di dalamnya, pengunjung dapat menyaksikan berbagai peralatan dan artefak bersejarah yang digunakan dalam proses pembuatan gula.
Pengepungan di Bukit Duri
Film Pengepungan di Bukit Duri adalah film karya Joko Anwar yang menyoroti realitas tentang konflik antar-remaja, krisis dunia pendidikan, serta ketegangan sosial di tengah masyarakat. Hingga saat ini lebih dari 1,8 juta penonton sudah menyaksikan film ini di bioskop. Salah satu daya tarik film ini adalah lokasi syutingnya di Laswi Heritage.
Laswi Heritage terletak di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat. Laswi Heritage merupakan gudang persediaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang disulap menjadi sebagai wadah beraktivitas dan berkreativitas. Gudang Laswi Heritage memiliki nilai sejarah yang tinggi dengan tampilan muka bergaya klasik dan khas gaya Belanda.
Petaka Gunung Gede
Film horor merupakan salah satu jenis film yang banyak ditonton oleh masyarakat Indonesia. Tidak heran bila “Petaka Gunung Gede” menjadi film yang termasuk banyak ditonton tahun ini. Lebih dari 3 juta penonton menyaksikan film Petaka Gunung Gede di bioskop. Film yang diangkat dari kisah nyata tahun 2007 ini, dirilis pada 6 Februari 2025.
Gunung Gede sendiri adalah sebuah kawasan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Gunung Gede merupakan salah satu hutan pegunungan yang paling kaya jenis flora di Indonesia. Ada beberapa lokasi yang bisa dikunjungi jika ke Gunung Gede seperti Telaga Biru, air terjun Cibereum, dan puncak gunung Gede.
Bangunan bersejarah Museum De Javasche Bank di Kota Tua Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Pemkot Surabaya)
Perang Kota
Salah satu film yang sedang tayang saat ini dan berpotensi menarik banyak penonton adalah film Perang Kota yang disutradarai Mouly Surya. Film ini diadaptasi dari novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mochtar Lubis. Mengambil latar Jakarta 1946, film Perang Kota menggambarkan masa kedatangan Sekutu yang diboncengi Belanda.
Karena mengambil latar zaman perang kemerdekaan, maka lokasi syuting yang dipilih pun mengambil kawasan yang kental dengan nilai sejarah. Salah satunya Kota Tua Surabaya. Di Kota Tua Surabaya ini, wisatawan bisa berjalan menikmati mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah dengan arsitektur khas Eropa dan Tionghoa.
Di kawasan ini antara lain terdapat Museum De Javasche Bank yang juga dikenal sebagai Museum Bank Indonesia, Jembatan Merah yang menjadi saksi bisu pertempuran heroik arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris, dan Kembang Jepun dimana pengunjung dapat mencicipi kuliner khas Pecinan yang lezat. (en)