Indonesia Bukukan Transaksi USD 79,62 Juta di WFFS Las Vegas

Related Articles

JAKARTA – Sepuluh pelaku usaha yang memproduksi makanan dan minuman asal Indonesia, terdiri dari Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan perusahaan besar mengikuti Winter Fancy Food Show (WFFS) 2023, di Las Vegas Convention Center, Las Vegas, Amerika Serikat pada 15–17 Januari 2023.

Keikutsertaan Indonesia dalam WFFS 2023 merupakan sinergi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Los Angeles, Kedutaan Besar Republik Indonesia Washington DC, Atase Perdagangan Washington DC, ITPC Chicago, Bank Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, serta Indonesia Investment Promotion Center New York.

Setelah melakukan kurasi pada sertifikasi, kapasitas produksi, maupun segi kualitas produk dengan memperhatikan tren di pasar AS, terpilihlah produk dari sepuluh pelaku usaha, yakni Rendang Uni Tutie, Jans Enterprises Corp, Kultiva Co, Sila Tea, Hydro Coco, PT Suwe Ora Jamu, PT Natural Joy Foods, King Cassava, Krakakoa, dan Organic Spice Lombok.

Kepala ITPC Los Angeles, Aldila Tjahjasari mengatakan Indonesia berhasil menjadi primadona pada WFFS 2023 dengan memperoleh potensi transaksi senilai USD 77,72 juta serta mencatatkan dua kontrak dagang untuk produk vanili dan keripik tempe senilai USD 1,90 juta (total USD 79,62 juta atau setara Rp 1,19 triliun) pada pameran makanan minuman terbesar di Amerika Serikat itu.

Baca Juga:   Indonesia Fashion Week Angkat Tema Magnificent Borneo

Selanjutnya, menurut Aldila, WFFS 2023 telah membuka potensi peningkatan ekspor ke AS. Namun, ada sejumlah aspek yang harus diperhatikan para pelaku usaha yang akan mengekspor produk makanan dan minuman ke AS.

“Produk yang berpotensi besar untuk masuk ke AS antara lain produk berbahan dasar nabati dan produk bebas gluten. Untuk menembus pasar AS, eksportir Indonesia harus terus memperhatikan aspek sertifikasi produk sebagai aspek utama yang menjadi perhatian para calon pembeli di AS,” jelas Aldila.

Produk lain yang diminati dan menjadi primadona di pameran makanan dan minuman terbesar di AS tersebut yaitu jamu dan rempah Indonesia.

Sementara Kepala ITPC Chicago, Iska Sinura mengatakan, pasar makanan dan minuman di AS masih sangat terbuka lebar. “Untuk itu, perlu sinergi dari berbagai pihak untuk semakin mendorong ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Amerika Serikat,” tegasnya.

WFFS 2023 diikuti 870 peserta dari berbagai negara dan dikunjungi sekitar 15.000 orang ini terdapat beberapa kegiatan yang merupakan rangkaian acara, mulai dari  food tasting, demo masak, penjajakan kesepakatan bisnis, hingga penandatanganan kontrak dagang.

Baca Juga:   IIMS 2023 Siapkan Skybrigde dan Kolam Buatan

Produk makanan dan minuman merupakan salah satu produk unggulan ekspor Indonesia ke AS. Ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke AS pada periode Januari-November 2022 mencapai USD 2,31 miliar atau setara Rp 34,6 triliun, meningkat sekitar 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Nilai ekspor Indonesia ke AS pada periode Januari–November 2022 mencapai USD 32,23 miliar, meningkat sebesar 33,77 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Indonesia mencatatkan surplus perdagangan sebesar USD 23,38 miliar sampai dengan tahun 2022 (data USITC,2022). (hds)

Foto: Herry Drajat/Event Nusantara

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img