SAWAHLUNTO – Pemerintah Kota (Pemkot) Sawahlunto menggelar festival antar-budaya atau multi-kultural. Festival yang bertajuk “Dhulur Tunggal Sekuto” itu dilaksanakan di Lapangan Segitiga dan Museum Goedang Ransoem, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu (17/12/2022).
Kepala Dinas Kebudayaan Permuseuman dan Peninggalan Bersejarah (DKP2B) Sawahlunto, Hilmed menjelaskan, festival ini menampilkan pentas seni hingga pameran UMKM. Ada sarasehan membahas warisan dunia, penampilan seni dan musik, pameran produk UMKM, flashmob, dan lain-lain. Acara juga dimeriahkan penyanyi campur sari Dory Harsa.
Dia mengatakan, festival ini termasuk rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-134 Kota Sawahlunto. “Kegiatan ini bermaksud mengeksplorasi, mempublikasikan dan mempromosikan tentang potensi keberagaman sejarah dan budaya di Kota Sawahlunto,” ungkapnya, Jumat (16/12/2022) dikutip dari Tribun Padang.
Dikatakannya, potensi tersebut nantinya diharapkan dapat dilestarikan generasi muda, sekaligus menjadi penambah daya tarik wisatawan ke Sawahlunto.
Hilmed menjelaskan, Dhulur Tunggal Sekuto mengandung makna filosofi yang yang bersumber dari sejarah saat para pekerja paksa zaman Belanda yang dibawa dari pulau Jawa dalam satu kapal. “Ini merupakan sejarah pekerja paksa di Sawahlunto pada zaman pertambangan batubara oleh Kolonial Belanda,” ungkapnya.
Hilmed menuturkan, pada masa itu, pekerja paksa dari Pulau Jawa dibawa ke Sawahlunto menggunakan kapal laut, jadi dalam kapal itu seluruh pekerja paksa menjalin tali persaudaraan yang kuat.
“Jalinan persaudaraan itu semakin kuat menurun kepada para anak cucu keturunan para pekerja paksa itu yang kini menetap di Sawahlunto,” terangnya.
“Sehingga semangat persatuan yang awalnya dari satu kapal itu kini berkembang menjadi persatuan dalam satu kota yakni Sawahlunto,” tutup Hilmed. (en)