DSF 2023 Pertahankan Keunikan Tenun Ikat Kediri

Related Articles

KEDIRI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri, Jawa Timur menggelar Dhoho Street Fashion (DSF) 2023 sebagai upaya untuk mempertahankan keunikan tenun ikat khas daerah itu. DSF ke-8 yang menggaet desainer Eko Tjandra ini berlangsung Minggu (15/10/2023) di Bantaran Sungai Brantas Kota Kediri.

Event dengan tema Brantas Beyond Infinity ini, dibuka dengan karya-karya Eko Tjandra, desainer nasional dengan merek Olanye. Kemudian, disusul dengan hasil karya busana para desainer lokal Kota Kediri dan desainer nasional Didiet Maulana dengan merek Ikat Indonesia.

Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar mengatakan, DSF merupakan kolaborasi antara Pemkot Kediri, desainer, perajin tenun, dan siswa-siswi SMK. “Dengan begitu diharapkan acara ini bisa terus berlanjut dan tidak hanya didukung oleh Pemkot, tetapi bisa didukung oleh BUMN, para pengusaha dan lainnya,” katanya.

Ia mengungkapkan, tenun ikat Kediri sekarang sudah semakin dikenal oleh banyak orang. Tokoh-tokoh penting di Indonesia maupun luar negeri sudah banyak yang menggunakan.

Wali kota mencontohkan beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo menggunakan tenun ikat. Ada pula artis Indonesia maupun luar negeri, seperti Song Kang, Raffi Ahmad dan beberapa artis lainnya juga sudah memakai tenun ikat Kediri.

Baca Juga:   Gandrung Sewu Diawali Tradisi Ritual Meras Gandrung

Saat event ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Ferry Silviana Abu Bakar juga ikut tampil dan menjajal catwalk bersama dengan para model lainnya. Ia mengenakan busana tenun ikat Kediri karya desainer ternama Eko Tjandra.

“Tak terasa DSF sudah kali ke-8 diselenggarakan. Setiap tahun kami mengangkat tema yang berbeda dan selalu mengeksplorasi lokasi yang tidak pernah sama,” kata dia.

Ia menambahkan, pihaknya terus mencoba menggali kekayaan atau kecantikan yang dimiliki oleh Kota Kediri. Ferry Silviana juga mengatakan, regenerasi perajin tenun ikat juga tetap dilakukan.

Tenun ikat Kediri yang sentranya ada di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, juga banyak digeluti kalangan anak muda. Menurut dia, hal itu sangat jarang dijumpai di tempat lain yang mayoritas penenunnya adalah orang-orang yang sudah tua.

Dia berharap dengan adanya regenerasi penenun, bisa memunculkan minat para anak muda untuk mau bekerja di bidang tenun. Dengan begitu, produk warisan budaya Kota Kediri ini akan terus lestari.

Baca Juga:   Kediri Nite Carnival Wadah Pecinta Fesyen dan Seni

Pada kesempatan itu, Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin melalui daring juga memberikan ucapan selamat atas terselenggaranya acara DSF tersebut.

“Selamat Pak Wali Kota Kediri dan Ketua Dekranasda Kota Kediri, saya turut berbangga karena hampir setiap tahun saya menjadi saksi betapa indahnya dan juga kreatif hasil karya dari DSF ini,” kata Arumi.

Turut hadir dalam acara ini, Forkopimda Kota Kediri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Choirur Rofiq, Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Katino dan Firdaus, Ketua Dekranasda se-eks Karesidenan Kediri, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para desainer nasional maupun lokal Kota Kediri, perajin tenun dan batik se-Kota Kediri. (ant/en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img