Berbagai Jamu Dipamerkan di Monumen Pers Solo

Related Articles

SOLO – Monumen Pers Nasional Solo menggelar Pameran Usada, Seni Penyembuhan Tradisional yang menampilkan berbagai produk jamu dan minuman tradisional. Pameran dibuka Senin (23/5/2022)  dan berlangsung hingga Selasa (31/5/2022).

Dalam pameran itu, pengunjung bisa mencoba berbagai produk jamu dan minuman tradisional, serta belajar mengenai seni penyembuhan tradisional melalui webminar, workshop, dan sebagainya.

Pameran dibuka oleh Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Kominfo, Imam Suwandi. Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan keliling stan mulai dari pengenalan rempah-rempah seperti kunir, jahe, temulawak, hingga teknik dan metode pembuatan jamu.

“Serangkaian acara mulai dari pameran, webminar, workshop, dan semuanya gratis tidak dipungut biaya. Jadi silakan yang mau berpartisipasi bisa langsung mendaftar di link yang tersedia,” ujar Imam.

Webminar Konservasi dengan tema Penggunaan Bahan Alam Dalam Konservasi Koleksi dilaksanakan Senin (23/5/2022). Sementara Workshop Kuratorial bertema Digitalisasi Koleksi Museum sudah digelar Selasa (24/5/2022).

Pengunjung juga diperkenankan mencicipi jamu yang sudah diracik secara gratis. Bukan hanya jamu yang siap minum, tetapi juga jamu dalam kemasan sachet yang bisa diseduh di rumah. Di tengah-tengah stan dipamerkan tumbuhan rempah-rempah dari jahe, kunyit, kencur, hingga daun sirih.

Baca Juga:   Paviliun Indonesia Sabet Gelar Terbaik dalam SIAM Meknes di Maroko

Salah satu pengunjung, Firdayanti, mengatakan konsep pameran jamu di Monumen Pers ini berbeda dibanding yang lain dan masih jarang di Solo. “Unik, jarang yang ngadain pameran jamu, bisa buat pengetahuan dan referensi. Apalagi sekarang sudah canggih, obat-obatan tradisional seperti beras kencur, kunyit asam sudah hampir enggak pernah ditemuin,” paparnya dikutip dari Solopos.com.

Pengunjung lain, Rahma, mengapresiasi pameran yang diselenggarakan Monumen Pers Nasional ini. Dia berharap dengan adanya pameran ini dapat membuat masyarakat mau untuk minum jamu.

“Yang pertama tentu apresiasi penuh dengan adanya pameran ini, memamerkan beraneka ragam jamu, tumbuhan-tumbuhan yang berfungsi sebagai obat, bahkan di sekeliling kita. Kita bisa menanamnya dan mengolahnya, tentunya bebas dari pengawet dan aman. Harapannya semoga masyarakat mau minum jamu tradisional, karena sudah banyak yang melupakannya,” ucapnya. (en)

Foto: Solo Pos

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img