Semarang Night Carnival Padukan Beragam Budaya

Related Articles

SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang menggelar Semarang Night Carnival (SNC) 2024 dengan tema “Niscala”,  Sabtu (4/5/2024). Karnaval ini memadukan beragam unsur kebudayaan masyarakat, seperti Warak Ngendog, Elang Jawa, Barongsai, dan Sesaji Rewanda.

Arak-arakan SNC dilepas oleh Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu Sabtu (4/5/2023) malam dari halaman Balai Kota Semarang. Karnaval berakhir di Lapangan Pancasila Simpang Lima.

Warga menyaksikan penampilan peserta berkostum tema burung Elang Jawa dalam parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024).  (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa)

 

Marching Band dari Drum Corps Pelopor Cenderawasih Akademi Kepolisian (Akpol) mengawali defile, diikuti parade kostum unik dan menarik dari para peserta sesuai dengan tema yang diangkat.

Masyarakat tumpah ruah di sepanjang rute yang dilalui oleh defile SNC 2024. Tak hanya menonton, banyak pula masyarakat yang mengabadikan foto kegiatan budaya yang hanya digelar setahun sekali tersebut.

Peserta berkostum tema barongsai saat mengikuti parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024).  (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)

 

Baca Juga:   Ribuan Warga Saksikan Klaten Lurik Carnival

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso mengatakan “Niscala” yang diangkat sebagai tema SNC 2024 mengambarkan kekuatan, kekokohan, dan kebersamaan.

“Secara tema berbeda dari SNC tahun lalu, kali ini ‘Niscala’. Ini menggambarkan bagaimana kebersamaan masyarakat dan Pemerintah Kota Semarang untuk membangun Semarang semakin hebat,” katanya, dikutip dari Antara.

Dari tema besar Niscala, kata dia, diturunkan menjadi empat subtema, yakni Warak Ngendog yang diketahui sebagai hewan imajiner ikon Kota Semarang sebagai bentuk akulturasi budaya.

Warak Ngendog digambarkan sebagai binatang yang berkepala naga mewakili budaya China, bertubuh seperti hewan buraq mewakili Islam, dan berkaki empat mirip kambing mewakili budaya Jawa.

Peserta berkostum tema barongsai memakai lensa kontak menyerupai mata naga saat mengikuti parade Semarang Night Carnival bertajuk Niscala (kuat dan kokoh) 2024 di Jalan Pemuda, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (4/5/2024). (Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan)

 

Kedua, subtema elang Jawa yang saat ini habitatnya masih cukup lestari di Kota Semarang sehingga dengan ditampilkannya pada SNC ini diharapkan masyarakat bisa ikut melestarikan.

Baca Juga:   80 UMKM Ramaikan Festival Muaro Padang

“Kemudian, barongsai. Kita paham bahwa Kota Semarang ini adalah akulturasi (budaya) yang luar biasa. Barongsai sekarang tidak hanya miliki etnis Tionghoa, tetapi tercampur. Banyak pelaku seni barongsai orang Jawa,” katanya.

Kemudian, subtema rewanda yang artinya monyet diambilkan dari tradisi Sesaji Rewanda di Goa Kreo Semarang yang menjadi tempat Sunan Kalijaga mengambil kayu jati untuk pembangunan Masjid Demak.

“Di sana (Goa Kreo, Red.), Sunan Kalijaga mencari kayu jati untuk Masjid Demak dibantu rewanda, yakni empat monyet yang ada di Goa Kreo. Ini perbedaan yang unik yang harus dilestarikan,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengatakan SNC merupakan puncak dari rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-477 Kota Semarang.

“SNC ini mengusung bagaimana kerahaman budaya di Kota Semarang, ada (unsur, Red.) Pecinan, Rewanda (monyet), elang. Ini menggambarkan bagaimana budaya yang ada di Kota Semarang,” kata Ita, sapaan akrabnya. (ant)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img