JAKARTA – Festival Noken berlangsung di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat mulai Jumat (20/12/2024) hingga Minggu (22/12/2024). Festival kerajinan tangan masyarakat Papua ini bertujuan merayakan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia.
Menteri Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon secara resmi membuka festival tersebut. Dalam sambutannya, Fadli Zon menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya sebagai jembatan antar generasi, penghubung tradisi, dan sumber inspirasi untuk masa depan.
“Festival ini bukan hanya sekadar perayaan, melainkan tonggak pencapaian budaya Indonesia. Dengan ini, kita juga menandai pengakuan internasional terhadap warisan budaya kita,” katanya, Jumat (20/12/2024).
Diketahui Noken adalah tas tradisional Papua yang terbuat dari anyaman atau rajutan bahan alami, seperti serat kulit kayu, daun, atau batang anggrek. Noken ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda oleh UNESCO pada 4 Desember 2012.
Fadli menyampaikan, Festival Noken menjadi platform penting untuk mempromosikan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai bagian dari warisan budaya dunia.
Ia menjelaskan, dalam festival tersebut Kemenkebud menampilkan seni tradisional yang mengandung nilai-nilai keberlanjutan dan kesadaran ekologis, seperti Noken, yang kini menghadapi tantangan dalam pelestariannya.
Ia juga berharap kolaborasi lintas sektor dapat memastikan budaya ini tidak hanya dilestarikan, tetapi juga berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat. Selain sebagai simbol identitas budaya katanya, Noken juga berperan dalam pelestarian lingkungan sebagai alternatif pengganti plastik.
Pemerintah bekerja sama dengan masyarakat Papua, komunitas budaya, dan dunia usaha, termasuk PT Freeport, untuk memastikan kelestarian Noken dan mendorong dibangunnya Museum Papua di Timika.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) bersama Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha (tengah) di sela acara Festival Noken yang digelar di Sarinah, Jakarta Pusat pada Jumat (20/12/2024). (Foto: ANTARA/Adimas Raditya)
Fadli juga menekankan pelestarian budaya adalah tanggung jawab bersama. “Melestarikan budaya bukan hanya tugas satu pihak, tetapi tugas kita semua. Kita semua harus berperan aktif dalam menjaga kekayaan budaya Indonesia,” ujarnya.
Melalui festival ini diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan memajukan warisan budaya Indonesia, dengan keterlibatan aktif dalam kegiatan pelestarian dan pengembangan budaya.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan Indonesia, Fadli Zon juga mengingatkan pentingnya Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan sebagai dasar hukum yang mendukung pelestarian dan pengembangan kebudayaan di tengah peradaban dunia.
“Indonesia memiliki kekayaan budaya yang tiada banding. Kita harus terus berupaya menjadikan Indonesia sebagai pusat kebudayaan dunia,” kata Fadli Zon. (ant/en)