Menparekraf Sebut Pesta Bergoyang Jadi Daya Tarik Pariwisata Bali

Related Articles

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung Pesta Bergoyang yang akan digelar pada 25 Februari 2024 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Bali. Kegiatan ini dinilai sebagai upaya pengembangan daya tarik baru sektor pariwisata di Pulau Dewata.

Menparekraf Sandiaga saat The Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (12/2/2024) mengatakan, Bali merupakan kota pertama dalam roadshow Pesta Bergoyang. Selanjutnya, Pesta Bergoyang akan hadir di Semarang, Surabaya, Bandung, dan beberapa kota lain di Indonesia.

Pesta Bergoyang 2024 merupakan kegiatan untuk masyarakat dengan bernuansa Nusantara bukan sekadar konser, melainkan sebuah perayaan budaya yang meriah. Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas. Dari festival musik sampai beberapa kegiatan seru berhadiah yang bisa dinikmati masyarakat.

Menparekraf Sandiaga Uno saat The Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (12/2/2024). (Foto: Kemenparekraf)

 

Menparekraf mengatakan, pariwisata Bali memerlukan terobosan termasuk daya tarik wisata baru hingga insentif atau program yang mendukung agar wisatawan tak bosan berkunjung ke Bali.

Baca Juga:   45 Ribu Penonton Padati Kukarland Festival Hari Pertama

“Pariwisata di Bali membutuhkan insentif-insentif, sentuhan, dan kehadiran program-program yang bisa lebih banyak mendatangkan event yang berkualitas internasional sehingga industrinya semakin menggeliat dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja,” katanya.

Bali sebagai destinasi wisata favorit wisatawan baik Nusantara maupun mancanegara memerlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk dalam bentuk pelaksanaan program dan event yang berkualitas. Harapannya, kehadiran event-event itu mampu mengakselerasi pencapaian target pembukaan 4,4 juta lapangan kerja pada 2024.

Pesta Bergoyang menurut Sandiaga, menjadi perwujudan dukungan tersebut yang diharapkan semakin mempromosikan pariwisata Bali yang inovatif, bernuansa lokal namun tetap modern.

Ketua Dewan Pembina Pesta Bergoyang, Bayu Agustianto, menjelaskan latar belakang Bali sebagai tuan rumah pertama untuk acara Pesta Bergoyang ini. Pihaknya menjaring berbagai masukan yang disampaikan masyarakat Bali, terkait diperlukannya event-event seperti ini. Terlebih karena Bali sudah berpengalaman dalam menggelar banyak event internasional.

“Untuk acara ini kami bekerja sama dengan 50 UMKM yang mendukung event ini. Acara ini perdana hadir di Bali dengan tujuan untuk pengembangan wisata melalui kegiatan yang bertemakan Nusantara, kita juga akan mendatangkan musisi-musisi dan ornamen-ornamen dari berbagai wilayah di Nusantara,” katanya.

Baca Juga:   Pemuteran Bay Festival 2023 Padukan Keindahan dan Konservasi Lingkungan

Fadzrian Rafiq sebagai Ketua Pelaksana Pesta Bergoyang dan Ketua Masata (Masyarakat Sadar Wisata) Andi Azwan mengajak semua UMKM dan pelaku ekonomi kreatif serta masyarakat untuk go digital pada setiap transaksi mereka menggunakan QRIS.

”Kami Pesta Bergoyang mengajak masyarakat untuk melakukan transaksi menggunakan QRIS, hal ini guna memberikan terobosan kepada pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif agar UMKM Go-Digital” ujar Rafiq.

Dengan harga tiket Rp140.000 sampai Rp175.000, para penggemar musik akan disuguhi penampilan memukau dari musisi ternama seperti Kangen Band, NDX AKA, dan lain-lain. Juga ada DJ Mahesa yang mengajak berpesta dan bergoyang. (en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img