PALEMBANG – Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru membuka secara resmi Festival Sriwijaya XXXI tahun 2023 di Benteng Kuto Besak (BKB) Kota Palembang, Kamis (22/6/2023) malam. Festival yang mengusung tema Sriwijaya Rethinking Tourism: Maju Budaya dan Pariwisata ini akan berlangsung hingga Senin (26/6/2023).
Menurut Deru, Festival Sriwijaya yang ke-31 ini menunjukkan komitmen bersama untuk mempertahankan seni budaya di Sumsel. “Terselenggaranya acara ini tentu banyak pihak yang terlibat, mulai dari birokrasi, peserta, utusan kabupaten/kota, serta bupati/wali kota yang telah mengutus tim kesenian daerah,” katanya.
Pada Festival Sriwijaya XXXI ditampilkan berbagai budaya di Sumsel sekaligus memperkuat keberadaan budaya lokal. “Kita perlu memperkuat pertahanan budaya kita dan menjaga agar budaya-budaya asing tidak merusak warisan leluhur kita, termasuk nilai-nilai sportivitas yang telah diwariskan,” kata Deru.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa Syahrizal, menyampaikan tujuan Festival Sriwijaya ini antara lain meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri, menaikkan kearifan lokal, melestarikan seni budaya serta meningkatkan ekonomi masyarakat melalui bazar UMKM.
“Kami berharap setela acara ini akan tercapai target dan tujuannya antara lain, kami berharap agar melalui Festival Sriwijaya semakin meningkat jumlah pengunjung dari tahun lalu yaitu sebanyak 200 ribu orang selama lima hari, dan secara daring sebanyak 20 ribu viewers,” ujarnya Aufa saat konferensi pers, Selasa (20/6/2023).
Selanjutnya semakin banyak melibatkan dan menyerap tenaga kerja yang terlibat yaitu lebih 2000 orang tenaga kerja, memberi kesempatan kepada kurang lebih 50 kelompok UMKM dan ekonomi kreatif untuk menjual dan menampilkan produknya. Dia memprediksi transaksi yang beredar mencapai Rp 500 juta.
Selama penyelenggaraan Sriwijaya XXI, para pengunjung dapat menikmati berbagai acara menarik, antara lain pertunjukan drama teatrikal berjudul Sriwijaya Tangguh, Mandiri Pangan, dan Sejahtera, pameran seni budaya dari Sumsel, bazaar UMKM dan ekonomi kreatif.
Juga ada lomba poco-poco Sumsel, lomba mewarnai bagi siswa TK dan Sekolah Dasar (SD), serta Kemping Sejarah di Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya. Festival ini juga akan menampilkan Festival Film Pendek Palembang yang didukung iForte. (en)
