JAKARTA– Meramu suatu event besar di Jakarta harus mengedepankan inovasi dan kreativitas para penyelenggaranya. Hal ini diakui oleh Indra Kuswara selaku pimpinan GP Production yang menangani event Digital Day 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan pada 9-10 Juni 2023.
Indra mengungkapkan, menggarap event tahunan salah satu raksasa bisnis di Indonesia, Sinar Mas ini, bisa dikatakan suatu keputusan yang luar biasa dan cukup berani. Pasalnya, semuanya dipersiapkan dalam waktu singkat, yakni hanya satu bulan.
“Ini eventnya bisa dibilang gila buat kami. Persiapannya juga gila. Karena sejak awal selalu berubah-berubah lagi (konsepnya). Revisi lagi sampai akhirnya menjelang loading pun masih ada revisi. Persiapannya, kalau kita ngomong-ngomong sekitar 10 bulan. Tapi sebulan sebelum event ada konsultan dari Singapura, maka semuanya berubah. Jadi sebenarnya bisa dikatakan persiapannya hanya sebulan. Totally, semuanya berubah. Dari mulai konsep, konstruksi, desain dan lainnya,” ungkap Indra saat ditemui di sela acara, Jumat (9/6/2023).
Menariknya, Indra yang sudah belasan tahun bergulat di dunia Event Organizer (EO) ini selalu mengedepankan inovasi yang berbeda dari yang lain. Kali ini, dengan menghadirkan teknologi Special Shape LED Screen.
Indra Kuswara, pimpinan GP Production. (Foto: cha/event nusantara)
Kehadiran teknologi LED saat ini memang menjadi salah satu solusi visual terbaik untuk event-event besar. Sebut saja, seperti acara pernikahan, acara korporasi (annual meeting, anniversary, gathering), acara promosi (product launching, product promotion).
Dengan Special Shape LED Screen, sangat memungkinkan untuk membuat layar LEDÂ menjadi bentuk huruf, angka, heart shape, kastil, rumah, dan masih banyak lainnya. Sehingga memungkinkan kita untuk lebih kreatif dalam menentukan bentuk LED display yang tidak melulu harus kotak.
Kata Indra, menghadirkan teknologi Special Shape LED Screen dengan bentuk huruf DD dianggap sesuai dengan konsep Digital Day 2023. Tak dimungkiri, adanya shape LED screen ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung selama pameran berlangsung.
“Konsep pembuatan shape LED ini awalnya dari tim kita. Kita sengaja mengedepankan untuk Digital Day adalah membuat DD dengan LED. Itu bisa dibilang salah satu ide gila juga dari kita tapi akhirnya berhasil membuat ini. Ini benar-benar real kita bikin di workshop oleh karyawan kita sendiri,” tuturnya.
Demi mewujudkan tampilan shape LED screen yang maksimal, pihaknya mengakui tidak sembarangan dalam memilih vendor-vendor yang mampu menyediakan produk LED yang berkualitas.
Special shape LED screen salah satu inovasi GP Production yang menjadi daya tarik para pengunjung selama pameran berlangsung. (Foto: cha/event nusantara)
“Dari proses instalasi dan pemilihan vendor pun bisa dikatakan cukup selektif. Apalagi, saya meskipun EO sebenarnya juga bagian dari vendor. Jadi, pemilihan vendor memang harus selektif. Kebetulan juga banyak teman-teman sendiri yang biasanya event mereka pun kita bantu juga. So far, kami tidak ada masalah dengan vendor-vendor yang ada dan bekerjasama dengan kami. Yang pasti, dari sisi kualitas tetap diutamakan. Kami juga sudah mengetahui kualitas masing-masing vendor,” tuturnya.
Disinggung mengenai tahapan instalasi, Indra menyebutkan pihaknya hanya membutuhkan waktu 30 jam untuk menyelesaikan semuanya. “Proses instalasi yang benar-benar efektif itu 30 jam. Hanya Hall 3 lebih dua hari, karena bertepatan dengan event lain. Jadi kita harus menunggu event tersebut selesai. Ya sangat-sangat berasa lah cukup melelahkan tapi oke lah untuk hasilnya,” imbuhnya.
Adapun dalam gelaran suatu event tentunya juga tak lepas dengan kondisi tempat atau venue yang digunakan. Untuk event Digital Day 2023 kali ini, Indra mengakui sangat puas dengan segala fasilitas yang disediakan di ICE. Diketahui, ICE sendiri memiliki 10 ruang pameran dengan total luas 50.000 meter persegi.
“Kalau dari sisi venue, ICE sangat oke, layak dan helpfull banget. Segala fasilitas yang ada di ICE ini sangat memudahkan kami para EO mulai dari proses loading hingga semuanya. Enaknya di sini kita bisa loading 24 jam, kalau di tempat lain belum tentu bisa. Bahkan dari kelengkapan kebutuhan instalasi di dalam ruang pameran juga sangat lengkap. Ini yang sangat memudahkan kami,” bebernya.
Sementara dari sisi keamanan, Indra juga mengklaim cukup aman. Tata letak pintu keluar dan masuk area gedung diakui sudah tepat, terlebih untuk urusan loading barang.
“Posisinya semua pas banget. Kami selaku pengguna cukup nyaman dan aman. Kalaupun ada kendala dalam hal teknis, kita sudah paham bagaimana untuk menanganinya,” pungkasnya.
Sekadar diketahui, Digital Day 2023 gelaran Sinar Mas ini merupakan suatu event untuk memamerkan segala pemanfaatan teknologi digital atau digitalisasi ini sudah dilakukan oleh Sinar Mas. Dengan entitas bisnis yang didirikan Eka Tjipta Widjaja selama 85 tahun ini, Sinar Mas terus melakukan inovasi dengan mengembangkan teknologi digital di semua unit bisnisnya.
Beberapa teknologi digital apa saja yang sudah diadopsi oleh Sinar Mas, antara lain Drone Technology Forest Monitoring & Inventory di bawah kendali Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas. APP Sinar Mas juga mengadopsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), quantum computing, dan dukungan internet of things (IoT).
Di sektor perbankan, Sinar Mas juga menerapkan digitalisasi yang terlihat pada platform bernama SimobiPlus. Kemudian, Sinar Mas juga memiliki MyRepublic sebagai penyedia layanan internet koneksi fiber to the home (FTTH).
Terakhir di bidang properti, Sinar Mas Land juga telah menggandeng raksasa teknologi dunia, Microsoft untuk mengembangkan kota mandiri menjadi smart city, yang dimulai dari BSD City. (cha)