IFW 2023 Libatkan 300 Desainer, Angkat Sulam Karawo

Related Articles

JAKARTA – Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 dibuka Rabu (23/2/2023) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat. Pekan mode bergengsi ini akan diselenggarakan selama 5 hari ke depan, hingga Minggu 26 Februari 2023.

Mengangkat tema Sagara dari Timur, IFW 2023 meng-highlight Gorontalo karena memiliki banyak sekali potensi besar. Mulai dari keindahan wastra nusantara yaitu Sulam Karawo maupun alam yang teramat indah.

Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indoensia (APPMI) sekaligus Presiden IFW, Poppy Dharsono, mengatakan fokus utamanya untuk mengembangkan potensi dari Sulam Karawo, sulam khas dari Provinsi Gorontalo agar bisa lebih dikenal dan dipergunakan oleh masyarakat luas.

“Sulam Karawo merupakan karya sulam unik yang menurut APPMI dapat dikembangkan fungsinya tidak hanya untuk produk fesyen, namun juga bisa dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai produk rumah tangga seperti taplak dan sarung bantal,” ujarnya saat opening IFW 2023.

Model berpose di ajang Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2023). (Foto: Aprillio Akbar/Antara)

 

Baca Juga:   Batik Wakaroros Melenggang di Indonesia Fashion Week

Poppy Dharsono menerangkan IFW 2023 adalah perayaan IFW yang ke-10. Banyak hal spesial dihadirkan di IFW, yang paling jelas adalah ajang pekan mode ini digelar secara offline setelah pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Selain itu, lewat IFW 2023, APPMI berniat untuk lebih menyelaraskan pelaksanaan dan komunikasi kampanye IFW 2023 yaitu Sagara dari Timur.

“Melalui kampanye ‘Sagara dari Timur’, kami ingin mengusung tema dari produk unggulan Sulam Karawo dari Gorontalo. Untuk itu, dari mulai pelaksanaan perlombaan di daerah, maupun perlombangan Indonesia Young Fashion Designer Competition di Jakarta, IFW konsisten mengangkat tema Sulam Karawo,” ungkapnya.

Dari situ, diharapkan pelaku usaha di daerah dapat diberikan inspirasi oleh para perancang muda dari kota-kota lainnya yang menumpahkan kreativitas mereka dalam mengolah dan menciptakan produk fesyen dari dan menggunakan Sulam Karawo.

“Dari segi komunikasi pun, kami bekerjasama dengan para profesional muda di bidangnya yang membantu menciptakan wajah kampanye yang tetap mengedepankan wastra Indonesia dengan gaya gen Z, sehingga kampanye ‘Sagara dari Timur’ dapat menarik audiens muda dan mengajak mereka untuk lebih mencintai produk Indonesia,” katanya.

Baca Juga:   Kenduri Swarnabhumi Dinilai Berhasil Angkat Kemajuan Budaya Melayu

Poppy menjelaskan, IFW 2023 melibatkan 300 desainer yang ikut berpartisipasi dalam rangkaian fashion show. Dalam sehari, ada 3-4 fashion show, press conference, trunkshow, dan talkshow.

“Memang dari segi tenant, belum bisa 100 persen kembali seperti sebelum pandemi. Namun, dengan antusiasme dan peningkatan jumlah desainer yang tinggi dari tahun sebelumnya, kami melihat adanya harapan yang besar dari industri untuk bangkit kembali,” kata dia optimistis.

“Untuk itu, kami dari APPMI akan terus berkomitmen dalam memfasilitasi dan mengawal pertumbuhan dari industri fesyen di Tanah Air,” tutup Poppy. (viva/en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img