JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyelenggarakan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka pada 11-12 Desember 2023 di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Dua acara ini digelar untuk memamerkan capaian pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi, serta menunjukkan peran pentingnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Kiki Yuliati mengatakan Vokasifest menjadi platform bagi peserta didik vokasi untuk menampilkan kemampuan serta kompetensi mereka, sambil memperkaya khasanah budaya bangsa. “Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa belajar di satuan pendidikan vokasi itu menyenangkan,” ujarnya Kamis (7/12/2023) dilansir laman Vokasi Kemendikbud.
Kiki menjabarkan tujuan dari Vokasifest adalah mempromosikan pendidikan vokasi, menyampaikan beragam transformasi dan produk dalam pendidikan vokasi, serta menekankan pentingnya keterampilan praktis untuk memasuki dunia kerja, membangun wirausaha atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Vokasifest akan diisi dengan serangkaian lokakarya (workshop), gelar wicara (talkshow), pameran (expo), pasar senggol dan pertunjukan seni.
Sementara itu, Festival Kampus Merdeka menjadi landasan penting dalam transformasi pendidikan tinggi melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Program-program inovatif seperti Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang dan Studi Independen Bersertifikat, dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Praktisi Mengajar, dan Wirausaha Merdeka memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas, berkolaborasi dengan dunia industri dan mendukung pengembangan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam mengatakan, MBKM adalah sebuah gerakan untuk menyiapkan masa depan para peserta didik dengan membantu mereka dalam mempersiapkan dan meningkatkan softskill, hardskill, spirit dan etos kerja. “Setiap tahun peserta MBKM terus meningkat. Kabar baiknya, berdasarkan survei yang dilaksanakan, peserta MBKM lebih cepat mendapatkan pekerjaan dibandingkan dengan yang tidak ikut MBKM,” kata dia.
Selain itu, menurut Nizam, penghasilan pertama peserta MBKM pun lebih tinggi. Ia menyebut hal itu dapat dicapai karena para peserta MBKM lebih siap dan punya lebih banyak pengalaman serta peluang. “Misalnya banyak peserta magang yang langsung direkrut oleh pihak industri karena dianggap berpotensi menjadi seorang profesional di masa depan,” kata Nizam.
Dalam implementasi Merdeka Belajar, Kepala SMKN 2 Salatiga, Sriyanto memberikan gambaran mengenai beragam upaya yang dilakukan pihaknya. Mengacu arahan dari Kemendikbudristek, pembelajaran di sekolahnya memuat beragam hal yang terdiri atas hardskill, softskill, serta beragam praktik kebiasaan baik agar para peserta didik menjadi SDM yang siap menyongsong masa depan dengan baik.
“Bukan hanya hak-hal teknis dan berbasis proyek, namun kami juga menanamkan kebiasaan dan karakter yang nantinya akan menunjang kinerja para peserta didik, misalnya membiasakan 5S yakni Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun; 5R yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin; serta PHBS, yakni Pola Hidup Bersih dan Sehat,” kata Sriyanto.
Dalam acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka, SMKN 2 Salatiga akan memamerkan produk berupa kursi kereta api. “SMK 2 Salatiga diberikan kepercayaan oleh pihak industri untuk mengerjakan produk yang sesuai dengan standar yang sudah mereka tetapkan. Dengan adanya produk kami, kini Indonesia bisa mendapatkan kursi kereta api tanpa harus mengimpor seperti yang selama ini selalu dilakukan,” ujar Sriyanto. (*)