TIFAF 2022 Tonjolkan Kesenian Lokal

Related Articles

TENGGARONG – Kirab Budaya Nusantara membuka rangkaian Tenggarong International Folk and Art Festival (TIFAF) 2022, Rabu (20/7/2022). Peserta yang merupakan kelompok kesenian, berusaha menarik perhatian ratusan warga yang memenuhi Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Ahmad Muksin, Jalan S Parman hingga Jalan Monumen Timur.

Total 24 kelompok kesenian dari berbagai daerah ikut meramaikan Kirab Budaya Nusantara yang digelar Rabu pagi. Mereka berasal dari 6 paguyuban dan 18 kelompok seni dari tiap kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar). Tampak pula kesenian dari ekstrakurikuler pelajar SMP Kukar.

TIFAF terakhir kali digelar pada 2019, dan baru dihelat kembali 2022, setelah pandemi Covid-19 mereda. Bupati Kukar Edi Damansyah menyebutkan, TIFAF 2022 bakal memberikan porsi lebih bagi kesenian lokal. Sebab, pada dasarnya agenda yang masuk  kalender pariwisata nasional ini, bertujuan memberikan ruang lebih pada pelaku seni lokal.

Selain mengundang pelaku kesenian di 18 kecamatan se-Kukar dan 9 kabupaten/kota se-Kaltim, TIFAF 2022 juga menghadirkan pelaku seni dari 11 provinsi di Indonesia. Sementara pelaku seni luar negeri yang tergabung dalam International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) tetap tampil, namun dalam konsep video tapping atau rekaman.

Baca Juga:   Kaltim Siap Gelar Festival Pesona Budaya Borneo III

Berbagai kesenian, ditampilkan di hadapan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin, Edi Damansyah dan beberapa pimpinan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), di halaman Kedaton Kutai Kartanegara. Diiringi musik khas daerah masing-masing, acara diawali penampilan kesenian asli Kutai, Dayak, Bali, Sulawesi, dan Jawa.

Penampilan mereka langsung disambut tepuk tangan meriah penonton yang memadati halaman kediaman Sultan. Acara makin meriah, manakala Edi Damansyah ikut menabuh gendang khas Suku Sasak, mengiringi musik dan tarian dari peserta Kirab Budaya dari Suku Sasak.

“Di tahun 2022 ini, secara khusus memang melibatkan seluruh pelaku seni di 18 kecamatan. Jadi setiap kecamatan minimal mengirim 1 perwakilan kesenian baik itu untuk kirab budaya maupun TIFAF,” ungkap Edi.

Orang nomor satu di Kukar mengharapkan, acara ini menjadi pemicu upaya pelestarian budaya daerah. Sehingga begitu IKN tiba di Kalimantan, budaya lokal tidak tergerus. Disamping visi-misi dari pasangan Edi Damansyah – Rendi Solihin untuk menciptakan Kukar Kaya Festival, yakni terlaksananya festival budaya di tiap kecamatan.

Baca Juga:   Peringati Hari Batik, IDM Hadirkan Distrik Batik di Destinasi TWC

Selaku penyelenggara, lanjut Edi, Pemkab Kukar juga mengharapkan TIFAF 2022 bisa menjadi ajang pertemuan UMKM lokal maupun luar daerah, sekaligus tentunya  promosi dan pemasaran produk UMKM.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar Slamet Hadiraharjo mengatakan, Kirab Budaya Nusantara menjadi awal pembuka TIFAF 2022. Disambung dengan pembukaan secara resmi pada malamnya.

Slamet membenarkan, TIFAF 2022 lebih menonjolkan pelestarian budaya lokal, disisipi dengan budaya luar negeri, sebagai perbandingan. Disamping tujuan utamanya, memperkenalkan budaya lokal Kukar kepada nasional hingga internasional.

“Semuanya kita tonjolkan, TIFAF adalah pelestarian kebudayaan, seni kesenian baik di lokal nasional maupun internasional,” tutup Slamet. (afi)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img