JAKARTA – Dokumentasi visual 3D saat ini mulai banyak dibutuhkan pada industri event. Salah satunya kebutuhan pameran online virtual 3D yang dalam perkembangannya membutuhkan visual 3D dengan resolusi yang tinggi dan ukuran yang presisi. Visual itu harus dapat mensimulasikan ruang pamer serta produk yang dapat dilihat secara online.
Selama ini cara untuk membuat tampilan 3D butuh waktu yang relatif lama, dimulai dari mengambil atau membuat gambar bidang dari berbagi sudut, editing hingga rendering yakni menyatukan gambar tersebut dengan dimensi yang sama.
Menjawab kebutuhan tersebut PT Datascript, authorised distributor Leica Geosystem meluncur ‘The New Leica BLK360’ sebuah perangkat 3D laser scanner terbaru dengan desain yang ringkas dan ringan yang bisa memindai struktur bangunan atau ruang secara penuh hanya dalam waktu 20 detik atau lima kali lebih cepat dari generasi sebelumnya, yakni BLK360 G1.
Acara Press Conference dan peluncuran produk berlangsung di Kala Galery, Jalan Sunan Kalijaga, Jakarta Selatan pada Rabu (7/12/2022). Acara dihadiri Presiden Direktur Leica Geosystems Indonesia Busroni Arif Yanto dan Marketing ManagerPT Datascript Danang Kurniawan.
Penggunaan alat pemindai 3D selama hanya pada beberapa bidang saja misalkan survei, industri sipil, pemetaan, pertambangan dan lain sebagainya. Dalam perkembangannya perencanaan desain konstruksi dan arsitektur, dokumentasi interior, dokumentasi bangunan bersejarah, media dan entertainment hingga perfilman pun membutuhkannya.
“Misi kami adalah menghadirkan solusi pemindaian dan dokumentasi 3D ke pengguna yang lebih luas,” jelas Busroni Arif Yanto.
New Leica BLK360 dilengkapi dengan sensor LIDAR 4 kamera beresolusi 13MP yang berfungsi untuk menangkap gambar sferis 360 derajat dan point cloud 3D penuh dan 5 bracket High Dinamyc Range (HDR) untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi dengan akurasi warna yang menyerupai aslinya. Kemampuan lainnya adalah mempunyai rentang pengukuran horizontal hingga radius 40 m, serta memiliki keakurasian yang tinggi hingga mampu mengukur tinggi bidang 4 mm pada jarak 10m.
Dilengkapi dengan Visual Inertia System (VIS) alat yang dibanderol mulai Rp 500 juta ini dapat secara otomatis menggabungkan gambar dari tiap ruangan pada seluruh bangunan yang dipindai sehingga pemakai tidak perlu repot lagi menggabungkan gambar secara manual dan menyelaraskan ukurannya.
“Cukup dengan menekan satu tombol, scanner ini dapat langsung memindai berbagai struktur bangunan dan ruang, bahkan untuk produksi multimedia hingga dokumentasi ruang,” jelas Danang.
Dilengkapi dengann koneksi USB-C perangkat ini bisa terhubung langsung dengan smartphone dan tablet, sehingga lebih praktis, dan data yang dihasilkan dengan mudah dapat ditransfer dan bekerja dengan ekosistem software yang mudah didapat oleh pengguna dengan mengunduh pada google play store maupun App Store.
Perangkat ini dapat membantu memudahkan pekerjaan pada industri event, misalkan untuk membuat disain panggung di sebuah ruangan, layout booth pada pameran, penempatan lampu, penempatan speaker bahkan bisa digunakan untuk membantu membuat jalur evakuasi dalam pelaksanaan sebuah event. (hds)