POSO – Sebanyak 350 pelajar dari berbagai jenjang pendidikan mempertunjukkan tarian kolosal dalam pembukaan Festival Danau Poso (FDP) di Kecamatan Pamona Pusalemba, Kota Tentena, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (20/10/2022).
Tarian kolosal, Kamis malam menampilkan tari Motaro dan Kamberu yang kerap kali dilakukan untuk menyambut para pahlawan dari medan perang di masa lampau. Sedangkan masa kini, tarian itu ditampilkan untuk menyambut berbagai tamu, baik dari provinsi maupun nasional.
Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menyampaikan FDP merupakan pertunjukan tertua yang sudah digelar sejak tahun 1989 disepanjang pinggir danau Poso yang menampilkan berbagai seni dan budaya dari berbagai kabupaten/kota.
Tetapi dalam perjalanannya FDP sempat terhenti akibat rangkaian konflik kemanusiaan yang panjang serta penyebaran wabah Covid-19 di Sulteng.
“Namun saat ini kembali digelar untuk menghapus stigma sekaligus memulihkan citra Poso yang nyaman dan damai dalam bingkai toleransi yang luar biasa,” kata Gubernur Sulteng, Rusdy saat membuka FDP.
FDP kali ini mengangkat tema ‘Pesona Megah Sulawesi Tengah’. Di antaranya menampilkan kuliner khas daerah, lokakarya budaya, teatrikal serta kolaborasi musik dan tarian daerah.
Gubernur berharap FDP dapat menjadi magnet untuk menarik atensi para wisatawan dari berbagai luar Sulteng serta mancanegara. “Lebih dari itu kami berharap FDP akan masuk ke dalam kalender pariwisata nusantara 2023,” ucapnya.
Sementara Bupati Poso, Verna Gladies Merry Inkiriwang menyebut ada dua inti dari FDP yakni untuk mempromosikan potensi daerah yang penuh dengan berbagai kekayaan budaya serta pariwisata berbasis alam dan sejarah.
“Sebab budaya serta pariwisata yang ada di Poso memiliki keunikan tersendiri, sehingga perlu dioptimalkan melalui berbagai promosi salah satunya lewat FDP untuk mendatangkan wisatawan nasional maupun mancanegara,” ujarnya.
Selanjutnya, sambung Verna, FDP untuk mempercepat putaran roda ekonomi melalui usaha mikro kecil menengah (UMKM), industri kecil menengah (IKM) maupun dengan ekonomi kreatif masyarakat Kabupaten Poso.
“Sekaligus dapat memicu kemandirian ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” demikian Verna. (ant/en)
Foto: Antara