SkillsIndonesia 2045 Hadirkan Beragam Mitra Industri bagi Pengembangan Pendidikan Vokasi

Related Articles

JAKARTA – Dalam rangka pengembangan pendidikan vokasi di Indonesia, pemerintah menggelar pameran produk-produk industri sekaligus Rembuk Pendidikan Vokasi bertajuk SkillsIndonesia 2045 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Kegiatan ini diramaikan 41 stan pameran yang terdiri dari 7 stan kementerian/lembaga; 30 stan industri yang berasal dari 6 sektor industri yaitu industri kreatif, hospitality, bidang konstruksi dan manufaktur, bidang bisnis digital, bidang retail, agroteknologi, pertanian, dan perikanan; serta 4 stan dari Kawasan Ekonomi Khusus.

Beragam stan pameran dari puluhan mitra industri yang siap untuk bekerja sama dengan satuan pendidikan vokasi dalam hal penyerapan tenaga kerja. (Foto : Nicha/ Event Nusantara)

 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, dalam sambutannya mengungkapkan tujuan SkillsIndonesia 2045 ini adalah menjembatani sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi vokasi untuk dapat menggandeng mitra industri. Dalam event ini tercatat hampir 600 guru dan siswa SMK serta politeknik dihadapkan dengan lebih dari 30 mitra industri yang siap menyerap tenaga kerja.

Dalam kesempatan ini, lanjut Kiki, sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi vokasi di Indonesia dapat memantau dan menganalisis pergeseran pasar tenaga kerja yang dinamis dan perubahan kebutuhan keterampilan kerja.

Baca Juga:   Pameran Lukisan "Rindu Jiwa" Didominasi Tema Religi

“Sistem pendidikan vokasi perlu menggunakan informasi ini dengan lebih baik sehingga mampu menyesuaikan program mereka dan menawarkan pembelajaran yang relevan untuk dunia kerja,” terangnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati didampingi Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Uuf Brajawidagda saat ditemui awak media usai acara. (Foto : Nicha/ Event Nusantara)

 

Kiki juga menambahkan diperlukan jalan baru pemajuan pendidikan vokasi yang menggeser penguasaan narrow skills ke broad-based competencies dan ke kapabilitas. Sehingga lulusan vokasi mampu mempelajari hal-hal baru dalam pekerjaannya.

“Sudah saatnya pendidikan vokasi mengembangkan green skills untuk menghasilkan produk ramah lingkungan, serta program keahlian baru yang diperlukan untuk transisi menuju ekonomi hijau. Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan perlu diintegrasikan ke dalam keseluruhan institusi pendidikan vokasi,” ucap Kiki.

Di tempat yang sama, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Uuf Brajawidagda, mengatakan pada empat tahun pertama Mitras DUDI, di level nasional telah diluncurkan 197 skema okupasi, 1.038.000 alumni SMK berpartisipasi di penelusuran lulusan.

Baca Juga:   Transaksi Festival Kopi Papua Capai Rp 359 Juta
Dipamerkan pula beberapa produk unggulan para mitra industri yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh para lulusan vokasi. (Foto : Nicha/ Event Nusantara)

 

Kemudian di level wilayah, kata Uuf, telah terbentuk ekosistem kemitraan yang mencakup 27 provinsi, dan berbagai ikhtiar lain yang menghasilkan lebih dari 8.200 kesepakatan, memetakan potensi wilayah, memetakan potensi wilayah di seluruh provinsi.

“Upaya dan kerja keras telah dilakukan oleh satuan pendidikan vokasi. Namun demikian, terbangunnya ekosistem kemitraan pendidikan vokasi yang berkelanjutan dan organik di setiap satuan pendidikan vokasi untuk mewujudkan keselarasan yang berkualitas tinggi dengan dunia kerja masih perlu terus kita perjuangkan,” ujar Uuf. (cha)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img