TENGGARONG – Peserta dari luar negeri yang ikut memeriahkan Tenggarong International Folk and Art Festival (TIFAF) 2022, dipastikan bertambah. Tiga negara memastikan ikut bergabung dalam kemeriahan TIFAF 2022, sehingga total 9 negara berpartisipasi dalam acara yang digelar pada 20-24 Juli 2022.
Kesembilan negara yang merupakan anggota International Council of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) masing-masing Bulgaria, Taiwan, Korea Selatan, Siprus Utara, Peru, Romania, Turki, United Arab Emirates (UAE) dan Venezuela. Penambahan ini lantaran CIOFF Indonesia menginfokan masih banyak negara yang ingin ikut serta dalam gelaran TIFAF 2022.
Kesembilan negara yang dipastikan berpartisipasi tersebut, sudah mulai mengirimkan video penampilan mereka, karena khusus peserta luar negeri tampil dalam video rekaman (tapping). Sebaliknya peserta dalam negeri akan bergabung langsung ke Tenggarong, Kukar. Bersama 18 kecamatan di Kukar, dan 9 kabupaten/kota asal Kaltim.
Untuk peserta luar Kaltim yang mulanya 12 daerah, kemungkinan besar juga bertambah, selagi rundown acara belum final ditetapkan Dispar Kukar. “Untuk peserta dari luar sudah datang tanggal 19 Juli,” ujar Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kukar, Slamet Hadiraharjo pada mediakaltim.com (jaringan event nusantara), Sabtu (16/7/2022).
Sementara, rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno membuka langsung TIFAF 2022 tertunda, berganti dengan pembukaan secara online atau daring, pada malam pembukaan. “Awalnya Pak Menteri (Sandiaga) datang tanggal 23-24 Juli, tapi kemarin mundur lagi tanggal 22-23 Juli, tapi yang jelas datang,” lanjutnya.
Karena memang selain jadwal pembukaan TIFAF, Menteri Sandiaga Salahuddin Uno juga memiliki agenda mengunjungi Desa Wisata Pela, di Kecamatan Kota Bangun, yang masuk 50 nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia.
Diketahui, TIFAF terakhir digelar pada tahun 2019. Saat itu mnghadirkan kesenian Srilanka, Thailand, Belanda, Rusia, Rumania, Timor Leste dan Mesir. Pada 2020 dan 2021 terpaksa harus ditiadakan, lantaran pandemi Covid-19 yang merebak di seluruh dunia. (afi)