SEMARANG – Kota Semarang bersiap menjadi tuan rumah Festival Wayang Orang Indonesia 2023 pada 18-21 Oktober mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wingi Wiyarso, menjelaskan Festival Wayang Orang Indonesia digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang.
“Festival Wayang Orang ini memang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Semarang. Gagasan kegiatan tersebut telah disampaikan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan disambut dengan antusias,” katanya, Senin (16/10/2023).
Menurut dia, semangat penyelenggaraan Festival Wayang Orang tersebut berangkat dari keprihatinan atas hasil kreatifitas kearifan lokal yang mulai tergantikan dengan adanya pengaruh budaya luar.
“Budaya lokal sudah mulai tergerus dengan budaya luar, seperti drakor (drama Korea) dan K-pop. Padahal, warisan budaya tak benda dari seni tradisional Kota Semarang cukup banyak, termasuk kesenian wayang orang,” katanya.
Bahkan, Wayang Orang Ngesti Pandowo yang bemarkas di Semarang sebagai warisan maestro seniman Ki Narto Sabdo juga telah terdaftar di tingkat nasional. Karena itu, Festival Wayang Orang Indonesia rencananya menempatkan panggung utama di Gedung Ki Narto Sabdo di kompleks TBRS Semarang.
Ia menjelaskan, rangkaian Festival Wayang Orang Indonesia 2023 akan menampilkan pertunjukan yang begitu beragam, diikuti oleh delapan kelompok seni wayang orang yang ada di Indonesia. Kelompok itu antara lain, Wayang Orang Barata Jakarta, Wayang Orang Sriwedari Surakarta, Wayang Orang Kabupaten Malang, Wayang Orang Sanggar Paripurna Gianyar Bali, dan Wayang Orang Ngesti Pandowo Semarang.
Selama festival berlangsung, pengunjung juga akan disuguhkan dengan pameran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menampilkan produk-produk unik dari berbagai UMKM.
Selain itu, ada juga pameran wayang yang memperkenalkan berbagai jenis wayang dari seluruh penjuru nusantara, dan festival tersebut terbuka untuk umum dan gratis.
“Catat tanggalnya bersama-sama, datang serta nikmati rangkaian Festival Wayang Orang Indonesia 2023. Jadikan pengalaman seni yang tak terlupakan. ‘Dadi wong Jowo, ojo ilang jawane’,” ajak Wing. (ant/en)