Ratusan Tatung Beraksi saat Perayaan Cap Go Meh di Singkawang

Related Articles

SINGKAWANG – Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang Kalimantan Barat berlangsung meriah Minggu (5/2/2023). Ribuan warga Kota Singkawang menyaksikan acara tersebut, berbaur dengan tamu dan undangan yang berada kursi di bawah tenda berhiaskan kain warna merah dan putih.

Festival Cap Go Meh diisi dengan atraksi permainan sembilan naga dari grup Santo Yosef Kota Singkawang, kemudian arak-arakan 13 jailangkung (keranjang sayur yang berisi roh), ratusan tatung atau dukun yang kerasukan roh leluhur, atraksi gendang dan pikulan altar yang dibawa sejumlah orang.

Arak-arakan tatung, jalangkung, altar, replika naga, dan barongsai dibawa dan dikawal ratusan orang. Mereka melintasi podium utama untuk memberi hormat kepada tamu dan undangan.

Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang sudah masuk dalam warisan budaya tak benda oleh Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

“Saya sangat tertarik dengan simbol-simbol yang dibangun di Kota Singkawang,” kata dia saat memberikan sambutan pembukaan Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang, Minggu (5/2/2023).

Baca Juga:   Dieng Culture Festival 2022, 15 Anak Rambut Gimbal Ikuti Prosesi Cukur

Dia juga mengapresiasi kehadiran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada acara itu. “Menteri BUMN yang sangat sibuk, tetapi karena kecintaan pada Singkawang, beliau bisa hadir, ” katanya.

Seorang tatung saat unjuk kebolehan di depan podium tamu VVIP pada acara puncak Festival Cap Go Meh Singkawang, Minggu (5/2/2023). (ANTARA/Jessica Wuysang)

 

Selain itu, ia menyatakan ikut berbahagia karena bisa merayakan Cap Go Meh di Kota Singkawang. Dia mengajak semua tamu yang hadir dalam acara itu untuk meneriakkan slogan “Singkawang semoga hebat”.

Ia juga menceritakan pengalaman saat menjadi Pangdam XII/Tanjungpura di Kalbar. Ketika itu terjadi keributan soal patung naga di Singkawang. “Saya bilang, hai kalian, sebelum kalian lahir, Singkawang sudah seperti ini. Kalian jangan macam-macam,” katanya.

Seorang Tatung (dukun Tionghoa yang kerasukan arwah leluhur) menancapkan besi tajam antena televisi ke mulutnya saat beratraksi dalam pawai perayaan Cap Go Meh 2574 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (5/2/2023). (Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang)

 

Baca Juga:   “Menjamu Benua” Mengawali Rangkaian Erau Adat Kutai

Moeldoko mengaku ketika itu menyatakan kalau ada apa-apa dengan patung naga, dirinya berdiri di depan untuk melakukan perlindungan.

Dalam kesempatan ini, dia mengajak semua pihak di Singkawang untuk mengembangkan kota ini menjadi lebih baik ke depan, seperti negara lainnya yang sukses mengembangkan pariwisata. (antara/en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img