Ratusan Penggemar Bonsai Ikut Pameran di Buleleng

Related Articles

BULELENG – Sebanyak 717 pohon bonsai dipamerkan di Taman Bung Karno Singaraja, Buleleng, Bali, dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-420 Kota Singaraja. Bonsai yang dipamerkan rata-rata memiliki usia puluhan tahun dengan nilai jual termahal mencapai Rp 500 juta.

Ketua Pameran Nasional (Pamnas) 2024, Ketut Windu Saputra mengatakan ajang kali ini diikuti 574 peserta. Peserta terjauh datang dari Provinsi Lampung. Namun banyak juga peserta dari Pulau Jawa, seperti Bandung dan Surabaya.

Peserta tahun ini meningkat dari pameran sebelumnya pada 2023. Hal itu disebabkan karena pameran tahun 2023 masih bersifat lokal, sedangkan tahun ini sudah berskala nasional.

“Karena komunitas kami ini tidak hanya ada di Buleleng. Buleleng menjadi cabang dari Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI),” kata Windu ditemui, Selasa (19/3/2024) dikutip dari detik.com.

Windu menyebut ratusan bonsai yang ikut serta dalam pameran memiliki jenis yang berbeda-beda. Namun dominan jenis bonsai yang ikut serta itu adalah sancang, santigi, ficus, serta beberapa pohon lokal seperti ileng-ileng, dan pohon asam.

Baca Juga:   PEVS 2023 Ditargetkan Cetak Transaksi Rp 285 Miliar
Penampakan bonsai Rp 500 juta di di Taman Bung Karno Singaraja, Buleleng, Bali, Selasa (19/3/2024). (Foto: detik.com/Made Wijaya Kusuma)

Pohon bonsai yang ikut serta memiliki rata-rata usia puluhan tahun. Yang paling tua berumur 45 tahun. “Untuk harga yang paling tinggi diminta Rp 500 juta kemarin, tapi pemiliknya tidak mau jual karena saking sayangnya sama pohon bonsainya,” jelas Windu.

Windu berharap agar ajang pameran dan lomba bonsai ini diberikan izin untuk digelar setiap tahun, khususnya saat HUT Kota Singaraja. Dengan begitu perkembangan bonsai di Buleleng bisa berjalan secara berkesinambungan. “Harapannya ya tahun-tahun selanjutnya bisa digelar lagi,” katanya

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menginginkan ajang pameran dan lomba bonsai di Kabupaten Buleleng menjadi agenda rutin tahunan. Lihadnyana menjelaskan kegiatan pameran dan lomba bonsai ini sudah selayaknya dijadikan agenda rutin tahunan.

“Ke depan mungkin bisa diikuti oleh seluruh provinsi dan bisa tingkat internasional. Kami di pemerintah daerah siap mendukung kegiatan yang dilaksanakan,” ungkap Lihadnyana.

Baca Juga:   Young Gunz Festival Bali Akan Dihelat 17 Agustus

Menurutnya, kegiatan Pamnas ini juga memberikan dampak yang positif bagi Kabupaten Buleleng karena ini merupakan kegiatan akbar yang diikuti oleh ratusan peserta. Bonsai juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, menggerakkan ekonomi, dan melestarikan lingkungan.

“Pergerakan ekonominya sangat besar. Itu menyebabkan banyak yang mulanya hanya penghobi menjadi pebisnis bonsai. Penghobinya juga semakin banyak,” pungkas Lihadnyana. (dtc)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img