Puluhan Perahu Layar Adu Cepat di Selat Bali

Related Articles

JEMBRANA – Sebanyak 64 perahu layar menghiasi laut Selat Bali, Minggu (21/8/2022). Puluhan perahu itu mengikuti perlombaan adu cepat perahu layar yang diselenggarakan warga Gilimanuk dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI.

Puluhan perahu layar terlihat berjejer di pinggir pantai Kelurahan Gilimanuk. Peserta lomba yang juga berprofesi sebagai nelayan ini sudah mempersiapkan perahu yang akan digunakan lomba. Puluhan perahu itu beradu cepat di jalur Gilimanuk-Ketapang Banyuwangi berjarak 9 kilometer.

Rahmat (53), dari Kelompok Nelayan Janur Kuning asal Kecamatan Kalipuro Banyuwangi menuturkan, persiapan lomba sudah sejak sebulan lalu. Persiapan mulai dari perbaikan perahu, cek kondisi perahu, katir, dan layar perahu.

“Semuanya itu mana yang tidak cocok atau rusak kayunya kita ganti. Kalau latihan kita sering di Tanjung Ketapang,” ucap Rahmat, saat dikutip dari detikBali, Minggu (21/8/2022).

Menurut Rahmat, perahu layar yang digunakan untuk lomba ini memang khusus perahu balap. Karena bentuknya memang beda dari perahu nelayan pada umumnya. Yang membedakan adalah dari bentuk perahu.

Baca Juga:   Peringati Hari Lahir Pancasila, Banyuwangi Gelar Festival Budaya Nusantara  

“Kalau perahu pakai kerja itu kan ruangannya lebih besar, kalau perahu balap itu agak sempit, lebih ramping. Memang disetting untuk balap,” jelasnya.

Rahmat mengaku lomba perahu layar di Selat Bali ini baru pertama kali ia ikuti. Selain dirinya, ada 13 perahu di kelompoknya yang mengikuti lomba.

“Sangat bahagia sekali. Karena kita sebagai nelayan perlu hiburan. Hiburan rakyat, hiburan nelayan iya seperti ini. Jadi kita refreshing nya iya begini sudah kesukaan para nelayan,” ungkapnya.

Ketua Panitia Lomba Perahu Layar I Nengah Suatra mengatakan, selain memeriahkan HUT ke-77 RI, lomba perahu layar ini sebagai bentuk dari pelestarian perahu nelayan tradisional jaman dulu. Peserta berasal dari para nelayan lokal dan luar Jembrana. Seperti ada dari Kabupaten Banyuwangi.

“Kalau peserta lokal ada dari Desa Air Kuning, Prancak, Gilimanuk dan yang banyak dari Banyuwangi. Sangat antusias, sebagian besar semua nelayan,” jelasnya.

Dalam perlombaan perahu layar ini, peserta dalam satu perahu terdapat dua orang yang memiliki tugas masing-masing. Satu orang juru kemudi dan yang satu lagi di bagian belakang sebagai pendayung.

Baca Juga:   Indodax Short Film Festival Siap Digelar

Karena ombak yang cukup besar, setiap peserta lomba harus menerjang kerasnya ombak. Sejumlah perahu hampir terbalik karena di hantam ombak. Di samping itu, peserta harus mampu membaca arah mata angin. Jika tidak, maka perahu yang akan terseret ombak. “Ombaknya cukup tinggi di selat Bali ini,” ungkapnya.

Mengambil start di teluk besar Gilimanuk, Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, peserta akan menempuh jarak sepanjang 9 kilometer ke arah Tanjung Ketapang Banyuwangi, kemudian memutar dan kembali lagi finis di teluk besar Gilimanuk.

“Dari 64 peserta itu, dibagi tiga etape setiap pelepasan start. Jaraknya sekitar 4,5 kilometer dua kali tempuh, dari Gilimanuk ke Banyuwangi dan sebaliknya,” jelasnya.

Dalam tiga etape itu, lanjutnya, setiap etape akan diambil sepuluh peserta pertama yang sampai finis untuk dilombakan lagi di final. “Finalnya nanti, juara satu, dua dan tiga serta diambil tujuh juara harapan,” pungkasnya.

Karena digelar pertama kali sejak pandemi lomba perahu layar ini, menarik banyak kunjungan penonton. Ratusan warga bukan hanya warga Jembrana, namun warga Banyuwangi pun antusias menyaksikan keseruan lomba perahu layar ini. (detikBali/en)

Baca Juga:   Komunitas di Sangatta Gelar Panggung Merdeka Berekspresi

Foto: DetikBali

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img