MALANG – Sederet event-event wisata di destinasi wisata Kampung Tematik akan hadir untuk memulihkan parwisata di Kota Malang yang menurun akibat Covid-19. Tahun ini, telah disiapkan 41 event khusus yang akan terselenggara di 22 kampung tematik.
Ketua Forum Komunikasi (Forkom) Pokdarwis Kota Malang Isa Wahyudi mengatakan, event tahun ini disiapkan lebih banyak dibandingkan 2021 yang hanya terselenggara 27 event wisata pada Oktober hingga November. Tahun ini, setiap bulan akan ada event yang menyambut pengunjung wisata.
Namun, karena situasi pandemi, pria yang akrab disapa Ki Demang ini mengatakan, setiap event masih akan digelar secara hybrid (virtual dan offline). Hal ini untuk membatasi jumlah kunjungan, namun siapapun tetap bisa menyaksikan meski tidak secara langsung ke destinasi Kampung Tematik.
“Untuk event-event ini nanti tetap sama dilakukan secara live streaming seperti tahun lalu. Tapi, secara bertahap pengunjung boleh datang,” katanya seperti dikutip di situs malangtimes.com.
Beberapa event yang akan dihadirkan dan menjadi unggulan tahun ini adalah Festival Kali Brantas. Gelaran ini dilaksanakan serentak oleh seluruh pengurus kampung tematik di Kota Malang. Event lainnya diantaranya, Festival Kerontjong Koeboeran Londo di Kampung Londo.
Kemudian, Festival Kampung Tangguh di Glintung Water Street, lalu Punggahan Wulan Silam di Kampung Gribig Religi. Festival Kampung Budaya Polowijen di Kampung Budaya Polowijen, Srawung Kampung di Kampung Terapi Hijau, Riyayan Nang Kajoetangan di Kampung Kayutangan Heritage dan masih banyak lainnya.
Ki Demang menjelaskan, bagi wisatawan yang mau datang harus melakukan reservasi terlebih dahulu ke pengurus pokdarwis masing-masing kampung. Mereka yang datang, wajib memenuhi sayarat, seperti telah divaksin minimal dosis pertama hingga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Dia berharap sebanyak 41 event kampung tematik ini bisa kembali menggairahkan pariwisata Kota Malang. Terlebih, semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level tahun lalu cukup menjadikan destinasi wisata Kampung Tematik turut berimbas.
“Kami optimistis, dengan event-event ini ke depan jumlah wisata perlahan naik. Apalagi kami juga diawasi oleh Disporapar (Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata),” tandasnya.
Sementara, Kepala Disporapar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan, pihaknya juga akan memantau dan mengawasi kegiatan event di kampung-kampung tematik tersebut. Sebab, situasi saat ini, masih mengharuskan semua wilayah membatasi jumlah pengunjung.
“Gelaran event-event ini nanti tetap kami batasi. Dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang bisa melihat riwayat kesehatan pengunjung,” ungkapnya.
Di sisi lain, untuk terus mengoptimalkan geliat pariwisata, pihaknya juga bakal membantu promosi event tersebut untuk mendongkrak wisatawan. Seperti, melalui berbagai sosial media untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilangsungkan selama satu tahun ke depan ini.
Tak hanya mendorong hadirnya wisatawan, perempuan yang akrab disapa Dayu ini berharap, event yang diselenggarakan oleh tiap pokdarwis tersebut mampu juga mendongkrak perekonomian di masing-masing wilayah.
“Perlahan dengan sektor wisata dibuka tentunya kami berharap kunjungan juga meningkat. Kemudiam, nanti perekonomian warga juga ikut terdongkrak secara perlahan,” pungkasnya. (en)