BOYOLALI – Siswa Taman Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Dasar (SD) dari berbagai daerah di Pulau Jawa mengikuti Festival Dalang Bocah 2022, Sabtu (5/11/2022) dan Minggu (6/11/2022) di Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng Nusantara, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Gelaran ini untuk memperingati Hari Wayang Dunia pada 7 November.
Festival Dalang Bocah 2022 yang untuk pertama kali digelar oleh Sanggar Sedulur Ki Wartoyo Langgeng (SKWL) Nusantara Boyolali itu ditujukan untuk mengenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat, khususnya anak-anak.
“Kami berharap dengan digelar festival dalang bocah ini, seni budaya wayang semakin dicintai dan tetap di hati warga masyarakat, semakin berkembang dan jaya,” kata Pemimpin Sanggar SKWL Nusantara Boyolali, Ki Gondo Wartoyo.
Ia mengatakan festival dalang bocah diikuti 23 anak usia TK hingga SD dari daerah di Provinsi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Peserta antara lain dari Boyolali, Pati, Semarang, dan Surakarta (Jawa Tengah), Gunung Kidul (DI Yogyakarta), serta Pacitan dan Madiun (Jawa Timur).
Dalam festival ini, setiap dalang cilik diberi waktu maksimal 35 menit untuk menampilkan lakon wayang pilihan mereka.
Ki Dalang Kondang Kalimosodo menampilkan kebolehan mendalang dalam Festival Dalang Bocah 2022 di Sanggar SKWL Nusantara, Desa Tegalsari, Kecamatan Nogosari, Sabtu (5/11/2022). (Foto: Antara/Bambang Dwi Marwoto)
Dalang bocah Ki Kondang Kalimosodo dari Sanggar SKWL Nusantara Boyolali tampil pada pembukaan festival dengan iringan tabuhan gamelan dari anggota Sanggar SKWL Nusantara yang meliputi pelajar TK hingga SD.
Jasin Mustofa Selin (6), peserta dari Desa Segawuh Karangdowo di Kabupaten Klaten, mengaku suka wayang kulit dan bercita-cita menjadi dalang terkenal. Dia belajar mendalang sejak usia dini dari ibunya, seorang penabuh kendang yang ikut mengiringi penampilan Ki Dalang Tikno asal Klaten.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto mendukung penyelenggaraan festival dalang bocah untuk mengenalkan wayang kepada anak-anak sekaligus melestarikan seni wayang.
“Saya bangga anak-anak mencintai warisan budaya luhur yakni wayang kulit. Wayang kulit itu luar biasa, ada unsur musik, tari, cerita, hiburan atau tontonan, dan juga berisi tuntutan, nasihat, menjadi edukasi bagi anak-anak,” kata Darmanto dilansir dari Antara.
Kegiatan festival dalang bocah didahului dengan kirab 35 wayang yang tingginya satu meter serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu. (ant/en)