YOGYAKARTA – InJourney Destination Management mencatat jumlah penonton Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 yang berlangsung pada 4-6 Juli 2025 sebanyak 76 ribu orang. Meningkat sebesar 55 persen dari penonton PJF 2024 yang sebesar 49 ribu orang. Sementara, sekitar 70 persen pengunjung di antaranya berasal dari luar Yogyakarta.
Peningkatan okupansi hotel, tiket transportasi ke Yogyakarta, kepadatan sejumlah ruas jalan di seputaran Prambanan, ramainya transaksi transportasi daring, sampai pada melonjaknya kedai kuliner lokal, menjadi bukti pengaruh PJF 2025 yang signifikan.
Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan menyatakan pihaknya bersyukur PJF tahun ini berdampak luar biasa. PJF katanya, bukan hanya panggung musik, tetapi juga panggung ekonomi rakyat.
“Banyak pelaku UMKM yang tersenyum karena penjualan mereka naik, banyak pengemudi lokal yang mengantar penonton kembali ke hotel dengan bahagia. Gelombang penonton ini menghadirkan efek domino yang terasa nyata pada denyut ekonomi lokal,” ujar Febrina Intan di Yogyakarta, Minggu (6/7/2025).
Febrina juga menuturkan keberlangsungan festival ini tidak hanya menjadi sebuah capaian prestasi, tetapi juga refleksi dari komitmen bersama dalam menghadirkan creative experience yang bermakna. Hal ini membawa Prambanan dikenal tidak hanya sebagai monumen sejarah, tetapi juga ruang pertemuan budaya lintas bangsa.
“Prambanan Jazz Festival bukan hanya menampilkan pertunjukan musik dari musisi kelas dunia, melainkan juga menegaskan peran strategis seni budaya lokal serta ditunjang oleh keindahan warisan cagar budaya Indonesia sebagai arena diplomasi budaya yang inklusif dan berdampak nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Penampilan musisi internasional, Kenny G dalam Prambanan Jazz Festival (PJF) 2025 yang berlangsung pada 4-6 Juli 2025. (Foto: Injourney)
Menginjak tahun perayaan ke-11, PJF 2025 menggaungkan tema Sebelas Selaras sebagai peneguhan posisinya sebagai salah satu konser musik yang bukan hanya memiliki latar belakang terindah di dunia, namun juga memberi dampak yang substansial dan bermakna, baik di sektor seni budaya maupun perekonomian lokal.
PJF 2025 menghadirkan musisi internasional, seperti EAJ selama dua hari berturut-turut banyak ditunggu oleh penonton generasi muda penggemar K-Pop. Sementara penampilan ikon jazz dunia Kenny G pada hari terakhir, ditunggu oleh kalangan senior serta penggemar jazz.
Tak ketinggalan, musisi papan atas dalam negeri seperti Dewa 19, Ari Lasso, Gigi, Raisa, Kahitna, Bernadya, Nadin Amizah, Kunto Aji, Gigi, Panbers, Tulus, JKT 48, Maliq & D’Essentials, Ardhito Pramono, Yura Yunita, Pamungkas, Dere, Karimata, Ebiet G. Ade dan lainnya menjadi tuan rumah yang merayakan gemuruh musik pertiwi.
Selain itu program seni instalasi yang berkolaborasi dengan duo seniman Yogyakarta, Indieguerillas, menampilkan instalasi seni yang terinspirasi dari relief Pohon Hayat (kalpataru) di relief Candi Prambanan. Program inisiatif kreatif seperti #BerkainKePJF serta keterlibatan puluhan pelaku UMKM di Pasaraya UMKM, membuktikan pelestarian cagar budaya bisa berjalan beriringan dengan geliat industri kreatif yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu musisi jazz internasional, Kenny G menyampaikan kekaguman terhadap sebelas tahun penyelenggaraan Prambanan Jazz Festival 2025. Menurutnya, event jazz ini menjadi salah satu perhelatan yang berkesan baginya, terutama dengan pemandangan kemegahan Candi Prambanan sebagai latar belakang pertunjukan.
“Banyak kenangan indah sangat melakukan tur, dan di sini salah satu yang terbaik. Kita tidak akan lupa dengan Candi Prambanan. Ini salah satu pengalaman yang tidak terlupakan. Latar belakang candi yang menakjubkan, menjadi salah satu pertunjukan yang sangat unik. Kita tidak bisa mendapat pemandangan seperti ini di tempat lain,” terangnya di pelataran Candi Prambanan, Minggu (6/7/2025).
InJourney Destination Management memastikan seluruh rangkaian acara berlangsung dengan memperhatikan prinsip pelestarian. Zona utama cagar budaya tetap dijaga, pengelolaan manajemen keramaian diterapkan, dan pengalaman wisata bagi wisatawan reguler tetap berjalan berdampingan tanpa terkendala.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menuturkan PJF merupakan salah satu festival musik bertaraf internasional yang selama ini memiliki peran strategis sebagai katalis dalam pengembangan destinasi pariwisata khususnya di area Jawa Tengah dan Yogyakarta. Lebih dari itu, event ini tidak hanya menjadi magnet kuat bagi wisatawan domestik dan mancanegara, tetapi juga mendukung peningkatan kunjungan ke Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Dampaknya juga sangat besar terhadap perputaran ekonomi lokal, khususnya dalam menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi industri UMKM dan bisnis pada ekosistem pariwisata lokal. Hal ini tentunya akan berimbas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Maya.
Prambanan Jazz Festival 2025 tidak hanya merayakan musik, tetapi juga memperkuat posisi Candi Prambanan sebagai ruang dialog budaya dunia. Di tengah gempuran modernitas, festival ini menjadi bukti bahwa warisan budaya dapat tetap relevan, hidup, dan menjadi fondasi bagi peradaban bangsa. (en)