SOLOK SELATAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat akan menggelar Festival Teh dan Kopi pada 30 dan 31 Juli 2022. Kegiatan ini untuk membangkitkan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda serta memperkenalkan pariwisata, khususnya wisata perkebunan teh dan kopi.
“Saat festival kami juga memberikan edukasi terhadap masyarakat tentang bagaimana membuat minuman berbahan dasar teh dan kopi dan berharap terjadinya transaksi dan kemitraan antara UMKM dan Konsumen guna peningkatan ekonomi,” kata Pembina Festival Teh dan Kopi Solok Selatan Attila Majidi di Padang Aro, Rabu (27/7/2022).
Festival teh dan kopi ini, katanya, merupakan kolaborasi antara komunitas Kafe Liki dan pemerintah daerah. Kafe Liki adalah salah satu unit usaha anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI Group), yakni PT Mitra Kerinci yang fokus pada perkebunan teh. Kafe Liki, katanya memiliki tempat yang strategis sedangkan komunitas mempunyai gagasan dan pemerintah daerah yang mendukung.
Tujuan lainnya dari festival ini katanya, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Solok Selatan sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya UMKM. Â Selain itu, katanya, juga untuk meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian alam dan segala potensinya.
Dia menjelaskan, berdasarkan data Head of Researcher Brand Research Indonesia, teh salah satu minuman yang paling populer di dunia. Indonesia merupakan negara penghasil teh terbesar keenam di dunia dengan tingkat konsumsi teh orang Indonesia mencapai 0,8 kilogram per kapita per tahun.
Sedangkan kopi, katanya, adalah komoditas perkebunan yang peranannya dalam perekenomian nasional sangat penting. Enam kontribusi komoditas kopi terhadap ekonomi nasional, yaitu sebagai sumber devisa negara, pendapatan petani, penciptaan lapangan kerja, pembangunan wilayah, pendorong agribisnis dan agroindustri, serta pendukung konservasi lingkungan.
Berdasarkan data BPS Solok Selatan merupakan kabupaten penghasil kopi kedua terbesar di Sumatera Barat yaitu mencapai 1.760 ton pada tahun 2016.
Sekretaris Dinas Pertanian Solok Selatan Musperi Hendra mengatakan dengan festival ini bisa memperkenalkan potensi perkebunan teh dan kopi daerah itu. “Semoga dengan festival ini membangkitkan lagi semangat petani maupun UMKM kopi di Solok Selatan,” ujarnya. (ant/en)