JAKARTA – Seniman asal Surabaya, Doddy Hernanto menggelar pameran secara virtual hasil karyanya yang fenomenal Qr Art. Pria yang akrab disapa Mas D ini menggelar pameran tepat pada peringatan Hari Musik Nasional 9 Maret.
“Iya dan Hari Musik Nasional 2022 diperingati di tengah pandemi covid-19 menginjak tahun ketiga. Tapi tidak ada masalah,” kata Mas D dilansir dari Liputan6.com, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, memasuki era baru yang mengandalkan teknologi internet, manusia harus bisa menyesuaikan diri. Menurutnya, suka atau tidak suka, revolusi digital tidak bisa dihindari. Terlebih, katanya, pandemi covid-19 masih menghantui.
“Meski masalah rasa yang tidak bisa digantikan saatnya berdamai dengan keadaan. Pertunjukan musik sekarang sudah mengusung konsep hybrid jadi kita harus menyesuaikan diri,” katanya.
Dalam pameran itu, Mas D mengeksplorasi pencipta lagu kebangsaan Indonesia dalam balutan Qr Art. Pameran Qr Art komponis secara virtual di selenggaran di Unitomo karena Unitomo identik dikenal dengan nama Kampus Musik.
Seperti diketahui, Qr Art Mas D merupakan inovasi pembuat rekam jejak digital yang memberi nilai lebih pada suatu produk. “Dengan keadaan sekarang ini dikarenakan kampus-kampus melakukan daring lagi, dan akhirnya saya putuskan pameran QR Art secara virtual,” katanya.
Kode batang yang dibuat Mas D tersebut tidak monoton pada warna tertentu. Dia menjelaskan, dalam QR Art, kode batang yang dibuatnya berpadu dengan kemampuannya melukis dalam skema digital.
Meski pameran virtual, pengunjung cukup memindai kode Qr Art yang diunggah melalui admin instagram @sabakdigital kemudian scan kode batang dengan ponsel masing-masing.
“Bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. dan ingat jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” ujar Mas D mengutip pernyataan Bung Karno.
Dia menyebutkan, dalam pameran tersebut, ada 9 desain QR Art yang dibuat Mas D. Kode batang akan menyatu dengan latar belakang pahlawan nasional pencipta lagu kebangsaan Indonesia.
“Ahli saraf Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan otak dapat mengidentifikasi gambar yang dilihat hanya dalam 13 milidetik. Statistik telah menunjukkan bahwa visual diproses 60.000 kali lebih cepat di otak daripada teks,” kata dia. (liputan6/en)