SURABAYA – Puluhan lukisan yang mayoritas didominasi tema religi, karya 69 pelukis dari beberapa daerah di Jawa Timur terpajang rapi dalam pameran bertajuk “Rindu Jiwa” di basement Alun-Alun Surabaya, Balai Pemuda, sejak Selasa (28/3/2023).
“Ada 77 karya lukisan, jadi ada pelukis yang menyertakan dua lukisan. Pameran ini project Komunitas Garis Gathuk menyambut bulan Ramadan dan Idulfitri. 70 persen lebih lukisan didominasi religi,” kata Ketua Garis Gathuk Budi Bi dilansir dari Antara.
Pameran itu dilaksanakan selama satu bulan penuh, mulai 28 Maret 2023 hingga 24 April 2023. Tema “Rindu Jiwa” itu merupakan gambaran rasa rindu dari para pelukis terhadap suatu objek yang dituangkan melalui goresan kuas.
Seorang pengunjung mengamati lukisan berjudul “Rindu” karya pelukis asal Surabaya Hence Virgorina yang menggambarkan suasana di Ka’bah. (Foto: Antara/Didik Suhartono)
Lukisan yang dipajang, lanjutnya juga dikerjakan seusai gaya dan karakter dari masing-masing pelukis. “Seperti rindu tradisi lama, rindu menunaikan ibadah haji, rindu suasana Ramadan dan bisa dilihat dari banyak lukisan di sini,” ujarnya.
Pantauan di lokasi, pameran itu menyedot animo para pengunjung Alun-Alun Surabaya yang tengah menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Para pengunjung tampak mengamati setiap lukisan yang terpajang. Di antara pengunjung menikmati live music yang disajikan di area tengah lokasi pameran.
Salah satu lukisan yang menarik minta pengunjung, yakni bertema Ka’bah karya pelukis asal Surabaya Hence Virgorina. Lukisan itu menggambarkan kondisi Ka’bah yang tengah dipadati umat Islam. Hence mengatakan, lukisan Ka’bah itu berjudul “Rindu”, yakni gambaran perasaannya yang ingin kembali menginjakkan kaki ke Tanah Suci.
Pasalnya, beberapa tahun lalu ketika melaksanakan ibadah umrah, kondisi Ka’bah saat itu tengah dilakukan tahap renovasi. “Saat saya ke sana Ka’bah direnovasi. Jadi ada yang kurang belum afdhol, itu (umrah) sudah 15 tahun lalu,” katanya.
Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Museum dan Gedung Seni Balai Budaya Kota Surabaya Saidatul Ma’munah memastikan bakal terus memberikan fasilitas bagi para pelaku seni di Kota Surabaya. “Kalau ada yang berminat (menggelar pameran) kami memfasilitasi, pelaksanaannya dilakukan secara bergantian,” ujarnya. (ant/en)