Pameran Kuliner Bandung Targetkan Transaksi Rp 150 Miliar

Related Articles

BANDUNG – Pameran kuliner bertajuk Bandung West Java Food dan Beverage Expo telah dibuka Senin (27/6/2022) dan berlangsung hingga Kamis (30/6/2022). Festival di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jabar ini menargetkan transaksi sekitar Rp 150 miliar.

Krista Exhibitions selaku penyelenggara menargetkan transaksi dalam pameran tersebut mencapai miliaran rupiah. “Target transaksinya sekitar Rp 150 miliar,” kata CEO Krista Exhibitions Daud Salim di lokasi pameran, Senin (27/6/2022).

Bandung West Java Food dan Beverage Expo merupakan upaya untuk membangkitkan lagi geliat ekonomi bidang kuliner setelah dihantam pandemi Covid-19. Daud mengatakan pameran kuliner yang digagasnya itu melibatkan 85 perusahaan dan 30 UMKM.

“Target sehari sekitar 3.000 hingga 5.000 pengunjung. Kemarin pendaftar sudah 5.000, yang hari ini silakan datang langsung,” kata Daud dikutip dari detikcom.

Daud mengatakan rencananya Bandung West Java Food dan Beverage Expo digelar rutin setiap tahunnya. Ia berharap tahun depan peserta pameran lebih banyak dan besar. “Jabar perlu ada tempat atau gedung besar yang representatif untuk pameran,” kata Daud.

Baca Juga:   Bandung Great Sale 2023 Raih Omzet Rp 69 Miliar

Sekadar diketahui, pameran ini diikuti berbagai macam jenis kuliner, ada makanan olahan dari yang tradisional hingga modern, minuman seperti berbagai jenis teh dan kopi, serta kuliner unik lainnya.

Sementara itu, Kepala Kamar Dagang dan Industri (Jabar) Cucu Sutara mengatakan selama dua tahun lebih industri kuliner melempem karena dihantam pandemi Covid-19. Kadin Jabar menyambut baik pameran kuliner. Sebab lanjut dia, pameran ini bisa membangkitkan kembali industri kuliner.

“Ini membantu setelah pandemi. Saya yakin, food and beverage bangkit dengan adanya ini (pameran). Mari membangkitkan usaha dengan kebersamaan. Semuanya ada di sini, seluruh asosiasi pun menyambut baik,” kata Cucu.

Cucu mengatakan pameran kuliner bisa membuat UMKM di Jabar naik kelas. Hal itu selaras dengan program Kadin Jabar. “Industri kuliner ini berkontribusi besar untuk PAD Jabar, bahkan sekitar dua per tiga dari PAD. Bisa menghasilkan investasi yang besar juga,” katanya.

Sementara itu, dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menyebutkan PAD Jabar alami peningkatan pada 2021, dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2020, PAD Jabar mencapai Rp 18.521.882.174.000. Kemudian, tahun 2021, mencapai Rp 25.066.632.129.000, atau sekitar Rp 25 triliunan.

Baca Juga:   Festival Kuliner di Medan Sediakan Ratusan Menu Makanan

Cucu menilai Jabar potensial untuk mengembangkan Industri kuliner. “Jumlah penduduk 50 juta. Kemudian, investasi di Jabar juga paling besar,” ucap Cucu.  (dtc/en)

Foto: detikcom

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img