TANJUNG REDEB – Dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-70 Kabupaten Berau dan Ke-213 Tanjung Redeb, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menggelar pertandingan olahraga tradisional tingkat kabupaten di Lapangan Sepak Bola Batiwakkal selama dua hari. Olahraga yang dipertandingkan yakni hadang, sumpit, panahan tradisional, gasing, dan ketapel.
Ajang ini diikuti ratusan masyarakat perwakilan dari 13 kecamatan di Berau, mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa. Mereka memperebutkan hadiah dengan total Rp 24 juta, medali, dan piagam penghargaan.
Pertandingan olahraga tradisional ini sebagai upaya meningkatkan kompetisi olahraga sekaligus melestarikan budaya masyarakat di Kabupaten Berau.
“Apalagi masih dalam suasana peringatan Hari Jadi Ke-70 Kabupaten Berau, yang tentunya akan menambah semarak sekaligus semangat kita dalam mencintai dan merawat tradisi yang kita miliki. Bukan hanya dari segi budaya seperti tarian dan makanan, tetapi juga permainan tradisional,” kata Bupati Berau Sri Juniarsih, Selasa (19/9/2023).
Suasana kompetisi olahraga tradisional tingkat Kabupaten Berau tahun 2023, di Lapangan Sepak Bola Batiwakkal. (Foto: Amnil Izza/Event Nusantara)
Diakuinya, olahraga tradisional hampir punah di tengah masyarakat yang disebabkan oleh perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Generasi muda sekarang mungkin tidak banyak mengenal olahraga tradisional yang pernah dimainkan generasi sebelumnya.
“Ini tentu menjadi tanggung jawab kita semua agar olahraga tradisional ini dapat dikenal dan dimainkan kembali oleh masyarakat pada masa sekarang, dalam mewujudkan generasi yang sehat dan bahagia,” ucapnya.
Bupati berpesan kepada jajaran Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), dan jajaran terkait, agar meningkatkan pembinaan, melestarikan budaya untuk pengembangan pariwisata melalui olahraga tradisional. “Lakukan sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah dan perbanyak kompetesi olahraga tradisional,” terangnya.
Sementara, Kabid Olahraga Dispora Berau, Nuransyah menambahkan, pertandingan olahraga tradisional ini selain masih menjadi rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-70 tahun Kabupaten Berau, juga untuk persiapan mengikuti pertandingan olahraga tradisional di jenjang yang lebih tinggi.
“Selain itu juga untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga tradisional, meningkatkan frekuensi kompetisi serta melestarikan bagian dari budaya masyarakat,” sambungnya.
Olahraga sendiri dibagi menjadi tiga, yakni olahraga pendidikan, tradisional dan rekreasi, serta prestasi. Kali ini olahraga tradisional dipilih sebagai budaya masyarakat Indonesia. Dalam bentuk permainan yang pernah dilakukan masyarakat pada zaman dahulu.
“Kita harus meningkatkan pembinaan terhadap olahraga tradisional juga melestarikan budaya tersebut,” tandasnya. (mnz)