SOLO – Kirab Budaya memeriahkan Grebeg Sudiro 2025 di Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025). Ribuan masyarakat memadati kawasan Pasar Gede Solo untuk menyaksikan penampilan para peserta kirab. Dalam acara ini penyelenggara juga membagikan ribuan kue keranjang kepada masyarakat.
Peserta kirab mengenakan beragam kostum khas, memamerkan kekayaan budaya Jawa dan Tionghoa. Di antara yang menarik perhatian masyarakat adalah gunungan kue keranjang. Setelah gunungan diarak melintasi sejumlah ruas jalan Kota Solo, masyarakat langsung berebut kue keranjang sebagai simbol keberkahan.
Peserta menampilkan kreasi seni budaya pada kirab tradisi Grebeg Sudiro menjelang Imlek di Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/1/2025). Selain mengangkat potensi daerah untuk mendorong meningkatnya kunjungan pariwisata di Kota Solo, tradisi itu digelar sebagai simbol akulturasi masyarakat Jawa dan warga etnis Tionghoa di Solo yang hidup rukun dan saling toleran. (Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc)
Panitia Imlek Bersama Solo, Sumartono Hadinoto, menjelaskan Grebeg Sudiro tahun ini ada sebanyak 4.000 orang dan 52 kelompok berpartisipasi dalam Kirab Budaya. Menurutnya, kegiatan ini mencerminkan toleransi dan kebersamaan antara dua etnis, yaitu Tionghoa dan Jawa, yang tinggal di Kota Solo.
“Dengan tampilan grebeg yang semakin hari semakin baik, semakin dekorasi dengan serius. Kami berharap akulturasi budaya ini akan berkembang, akan muncul lebih banyak akulturasi-akulturasi lainnya,” kata Sumartono di sela-sela perayaan.
(Foto: ANTARAFOTO/Maulana Surya/foc)
Ia juga menekankan Grebeg Sudiro tidak hanya disaksikan oleh masyarakat lokal Solo, tetapi juga menarik perhatian warga dari berbagai daerah di Indonesia serta diharapkan dapat menarik turis mancanegara.
Grebeg merupakan tradisi Jawa sebagai ungkapan syukur untuk memperingati peristiwa penting. Sementara istilah “Sudiro” diambil dari nama Kampung Sudiroprajan yang terletak di sekitar Pasar Gede, Kecamatan Jebres, Solo. Kampung ini dikenal sebagai Kampung Pecinan, di mana toleransi antara etnis Jawa dan Tionghoa terjalin erat. (en)