JAKARTA – Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menggelar IMAC Film Fest 2025, festival film pendek yang mengusung tema “Green Diffraction”. Acara ini berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada 14-16 Februari 2025, sebagai bentuk perayaan kreativitas dan ajakan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
IMAC Film Fest 2025 menjadi ajang bagi generasi muda, khususnya pelajar SMP, SMA, SMK, serta masyarakat umum, untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan teknis dalam dunia perfilman. Ketua Umum Iluni UI, Didit Ratam, menyatakan festival ini bukan sekadar perayaan seni, tetapi juga sarana pembinaan talenta muda di industri kreatif.
“Tujuan utama kami adalah menggali kreativitas anak-anak muda dan meningkatkan kemampuan teknis mereka dalam membuat film yang berkualitas. Film tidak hanya menjadi media untuk menampilkan budaya dan isu sosial, tetapi juga membuka peluang di sektor ekonomi kreatif yang terus berkembang,” ujar Didit saat ditemui Event Nusantara, Minggu (16/2/2025).
Ketua Umum Iluni UI, Didit Ratam. (Foto: Nicha/Event Nusantara)
Menurut Didit, ekonomi kreatif menjadi salah satu motor penggerak ekonomi global, dan perfilman memiliki potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia. “Kreativitas saja tidak cukup, harus ada keterampilan teknis yang mendukung. Melalui IMAC, kami ingin membina generasi muda agar mampu bersaing, bahkan di tingkat internasional,” tambahnya.
IMAC 2025 telah menggelar rangkaian roadshow di berbagai kota, seperti Depok bekerja sama dengan UI Film Festival (UIFF), Jakarta bersama Dinas Pendidikan Jakarta, Denpasar bersama Himpunan Mahasiswa Produksi Film dan Televisi (HMP PFTV), dan Yogyakarta bersama UNISA Yogyakarta.
Keramaian di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, yang lengkap dengan berbagai macam poster film yang masuk dalam event IMAC Film Festival 2025. (Foto: Nicha/Event Nusantara)
Selain itu, IMAC 2025 Film Camp menjadi bagian penting dari festival ini, di mana lima sekolah terpilih dari 146 sekolah pendaftar mengikuti pelatihan intensif bersama praktisi film, menghasilkan film pendek sebagai output akhir.
“Tahun ini, antusiasme luar biasa dengan 146 sekolah yang mendaftar untuk mengikuti pelatihan, meski hanya lima yang terpilih. Sekolah-sekolah tersebut berasal dari berbagai daerah, termasuk Semarang dan Lampung,” ungkap Didit.
Dibandingkan tahun lalu, IMAC 2025 mencatat peningkatan signifikan dalam jumlah peserta, dengan 246 film pendek fiksi dan dokumenter yang didaftarkan. Sekitar 50 film akan diputar selama festival berlangsung.
“Tahun lalu, ini adalah event baru, tapi tahun ini jumlah peserta melonjak drastis. Sekolah-sekolah dari seluruh Indonesia mengirimkan murid-muridnya dengan pendampingan guru, menunjukkan komitmen tinggi terhadap pengembangan kreativitas anak-anak muda,” ujar Didit.
Dewan juri IMAC 2025 diisi oleh para sineas berprestasi, seperti Eric Sasono, Putri Ayudya, Wregas Bhanuteja, Erina Adeline, Nurita Anandia, Khozy Rizal, Daniel Rudi, Olin Monteiro, dan Winner Wijaya.
IMAC Film Fest 2025 merupakan penyelenggaraan kedua setelah debutnya pada 2024. Didit mengungkapkan Iluni UI berencana menjadikan festival ini sebagai agenda tahunan dengan cakupan yang lebih luas.
“Ke depan, kami ingin membawa karya-karya peserta ke ajang internasional, bukan hanya untuk memperkenalkan budaya Indonesia, tetapi juga untuk membuka peluang komersialisasi di industri kreatif global,” jelasnya.
IMAC juga berencana mengadakan roadshow ke Palembang, Bali, dan Yogyakarta untuk memperluas jangkauan dan memperbaiki ekosistem perfilman nasional. “Kami ingin menjadikan IMAC sebagai wadah rutin untuk membina, mengasah, dan mempersiapkan generasi muda Indonesia di dunia perfilman,” pungkas Didit. (cha)