JAKARTA – Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, akan menggelar balapan roda empat internasional pertama setelah menjadi tuan rumah seri kedua GT World Challenge Asia (GTWCA) 2025. Seri kedua (putaran 3 dan 4) akan digelar pada 9-11 Mei 2025, satu bulan setelah seri pertama yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan penyelenggaraan balapan roda empat pertama kali di Mandalika ini akan semakin memperluas branding sirkuit ini di mata dunia, setelah sebelumnya dikenal menjadi tuan rumah banyak ajang balapan roda dua, termasuk MotoGP.
“Tentunya dengan penyelenggaraan GT World Challenge Asia 2025 ini akan menjadi penting dalam memperluas fungsi sirkuit sebagai tuan rumah balapan roda empat, sekaligus memperkuat nation branding Indonesia di mata dunia sebagai destinasi unggulan wisata olah raga dan hiburan di kawasan Asia,” kata Maya pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Direktur Komersial Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Troy Warokka memandang semakin banyaknya penyelenggaraan ajang internasional di Mandalika akan memberikan dampak positif bagi pengembangan kawasan dan ekonomi lokal.
“Peristiwa ini menciptakan multiplier effect yang signifikan, mulai dari peningkatan wisatawan, okupansi hotel, pertumbuhan UMKM, hingga peluang kerja bagi masyarakat. Selain itu, dampak ekonomi yang dihasilkan juga memberikan kontribusi pada perkembangan industri kreatif dan penguatan industri kreatif dan ekonomi lokal,” ucap Troy.
Dari kiri, Direktur Komersial Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) Troy Reza Waroka, Direktur Utama InJourney Maya Watono, Championship Director SRO Motorsports Benjamin Franassovici, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria, dan pembalap Indonesia Senna Iriawan saat jumpa pers menjelang perhelatan GT World Challenge Asia & Calendar of Event 2025 The Mandalika di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Foto: ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Sementara itu, Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menambahkan, penyelenggaraan GTWCA membuktikan daya tarik Mandalika yang semakin menarik di mata dunia.
“Awalnya dirancang untuk MotoGP dan WorldSBK, proses homologasi FIA menjadi tantangan tersendiri, permainan kata-kata MGPA berkoordinasi dengan FIA dan FIM untuk menyesuaikan trek, meningkatkan keselamatan, dan memastikan pengaturan roda empat tanpa mengurangi standar roda dua,” kata dia.
GTWCA 2025 akan diikuti 66 pembalap dari 21 negara yang tergabung dalam 33 tim. Dengan diselenggarakan ajang ini akan menciptakan kesan global untuk nation branding sekitar 971 juta baik dari konvensional media dan digital.
“Penambahan Pertamina Mandalika Sirkuit Internasional, Lombok memperkuat Asia sebagai tujuan utama balap GT3,” kata Direktur SRO Motorsport Asia Benjamin Franassovici.
Sementara itu, pembalap asal Indonesia, Senna Iriawan yang akan berpartisipasi dalam balapan itu menatap penuh percaya diri menyusul dirinya pada akhir tahun lalu mencatatkan putaran lap tercepat dengan waktu 1 menit 31,88 detik di Mandalika dalam ajang Mandalika Festival of Speed. “Semoga kita yang terbaik. Tapi let see, semoga akan berjalan seru,” kata Senna mengutarakan targetnya.
“So far, balapan di Mandalika ya yang susah the heat, karena temperatur trek bisa 54 derajat di aspal. Ban akan cepat habis. Paling ya strategi dari tim dan balik lagi achievement semua pembalap bagaimana cara mengendarai mobil tersebut dengan baik,” tambah Senna soal tantangan membalap di Mandalika. (ant)