BANDUNG – Grey Art Gallery Bandung menggelar pameran seni rupa Islami berjudul Bulan Terbit yang berlangsung sejak 15 Maret hingga 14 April 2024. Di dalam galeri yang berada di Jalan Braga itu panitia memajang 85 karya buatan 75 orang seniman.
Pameran seni rupa “Bulan Terbit” diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga dapat menjadi forum diskusi dan berbagi pemikiran yang memperkaya pemahaman akan seni rupa Islam sebagai jembatan untuk memahami budaya dan nilai-nilai Islam secara lebih mendalam.
M Wildan Akbar, kurator dari pameran Seni Rupa Islami Bulan Terbit mengatakan, karya-karya yang dipamerkan mencerminkan keindahan, kearifan, dan kedalaman nilai-nilai Islam. Dari kaligrafi yang indah, hingga karya-karya instalasi yang menghadirkan pengalaman spiritualitas.
Menurut Wildan, perkembangan seni rupa Islami dewasa ini mengalami transformasi yang menarik untuk dibahas sebagai diskursus. Seni Islam menurutnya, tidak harus bercerita tentang Islam. “Seni Islami adalah ekspresi keindahan visual dari perspektif Islam tentang alam dan kehidupan,” ujarnya, Sabtu (16/3/2024).
Pengunjung mengamati karya seni pada pameran bertajuk Bulan Terbit di Grey Art Gallery, Bandung, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024). (Foto: Antara Foto/Raisan Al Farisi)
Manajer Operasional Grey Art Gallery, Muhammad Ari Nugraha menambahkan kolaborasi antara panitia pameran dengan Boarding Movement (Bormove) menambah semarak pameran ini. Dia mengatakan pameran ini tak sekadar apresiasi seni. Tapi juga dimaksudkan untuk membuka ruang diskusi yang lebih luas dan mengedukasi tentang toleransi beragama.
“Kami berharap pameran Bulan Terbit dapat menumbuhkan potensi besar seni rupa Islam, sebagai jembatan antara budaya, nilai-nilai Islami dengan masyarakat luas,” ucapnya.
Seniman yang terlibat dalam pameran ini adalah AD Pirous, Rudayat, Rosid, Agus Zimo, Andi Yudha Asfandiyar, Anton Susanto, dan Cipuk Setyawati. Kemudian ada Diyanto, Mola, Nia Gautama, Oco Santoso, Rendra Santana, dan Rudi St Darma. (en)