Festival Teluk Jailolo Kembangkan Wisata Halmahera Barat

Related Articles

TERNATE  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara terus mengembangkan potensi objek wisata andalan guna menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke daerahnya, antara lain dengan menggelar Festival Teluk Jailolo.

“Untuk momentum Festival Teluk Jailolo (FTJ) tahun 2022 ini, akan dilakukan visitasi Desa Wisata Lako di Sahu, karena masuk dalam 50 Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI),” kata Kadis Pariwisata dan Dispora Halbar, Fenny Kiat, Jumat (10/6/2022) dikutip dari Antara.

Dia menyatakan, tim penilai dari Kementerian Pariwisata tentunya melakukan verifikasi di lapangan dan melihat secara dekat kondisi objek wisata di Sahu, sebagai salah satu objek wisata andalan yang berada di desa Kabupaten Halbar.

Untuk itu, ujar dia, dalam momentum FTJ tahun 2022 ini, Kemenparekraf untuk meningkatkan program desa wisata, salah satunya di Kabupaten Halbar.

Seperti diketahui, FTJ yang merupakan promosi wisata dan disebut masuk ke dalam jajaran 100 Wonderful Indonesia itu bertemakan pesona budaya kekayaan rempah, ritual sigofi ngolo (bersih laut), teater kuliner 7 suku di Idamdehe khas makanan Halbar, serta jelajah Halbar bagi wisatawan yang ingin berpetualang ekspedisi burung bidadari, pesta tani, pranata adat, puncak persebahan teaterikal sasadu atas laut. Acara itu diramaikan kehadiran artis ibukota seperti Gunawan dan Ada Band.

Baca Juga:   Gebyar Ekonomi Kreatif 2023 Promosikan UMKM Lokal

Ia memaparkan, penyelenggaraan ajang FTJ menyuguhkan kekhasan budaya tujuh suku asli di kabupaten itu di antaranya Sahu, Tobaru, Loloda dan Gamkonora itu akan menampilkan berbagai budaya yang menjadi ciri khas masing-masing seperti ritual adat dan kesenian tradisional.

Pada acara itu, ujar dia, setiap suku akan memperkenalkan kekhasan budayanya bukan di pusat lokasi penyelenggaraan FTJ di Jailolo, tetapi di wilayah masing-masing suku sehingga penyelenggaraan FTJ dampaknya dapat dinikmati langsung masyarakat di semua suku asli di daerah itu.

Bahkan, lanjutnya, pelibatan tujuh suku asli di Halmahera Barat, termasuk seluruh suku pendatang dalam kegiatan FTJ merupakan salah satu upaya untuk menjaga eksistensi atau keberadaan keragaman suku di daerah itu sekaligus memberdayakan sebagai sumber ekonomi melalui kegiatan pariwisata di Halbar. (ant/en)

Foto: Zona Malut

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img