PONTIANAK – Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari, menargetkan Festival Pesona Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak bisa masuk Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada 2025.
“Event Pesona Kulminasi ini menjadi kebanggaan Kalimantan Barat. Kami berharap festival ini terpilih sebagai salah satu event nasional pada tahun 2025, mengingat potensi besar yang dimilikinya dalam menarik wisatawan,” kata Windy, Senin (23/9/2024).
Dia mengatakan, fenomena kulminasi matahari yang terjadi tepat pukul 11.35 WIB ini selalu menarik ribuan pengunjung setiap tahun. Pada momen tersebut, matahari berada tepat di atas garis khatulistiwa, menyebabkan bayangan benda menghilang sejenak. Para pengunjung berlomba mendirikan telur sebagai tradisi perayaan kulminasi dan banyak di antara mereka berhasil mendirikan telur dalam waktu singkat.
Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian, Kepala Disporapar Kalbar, Windy Prihastari dan sejumlah undangan ikut mendirikan telur saat puncak kulminasi, Sabtu (21/9). (Foto: Pemkot Pontianak)
Kemeriahan acara semakin bertambah dengan berbagai pertunjukan pendukung, termasuk tarian tradisional, marching band pelajar, atraksi barongsai, hingga pergelaran busana. Event ini telah menjadi bagian dari kalender wisata tahunan Kalbar dan selalu diantisipasi oleh masyarakat lokal maupun wisatawan.
Windy menambahkan event ini akan dipersiapkan lebih matang dengan dukungan dari berbagai sektor agar semakin layak masuk Karisma Event Nusantara pada 2025.
“Dukungan anggaran dan kolaborasi dengan berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan kualitas acara ini. Kami optimistis Pesona Kulminasi Matahari bisa semakin dikenal dan bersaing dengan event-event besar lainnya di Indonesia,” tuturnya.
Dalam laporannya, Windy juga mengungkapkan optimisme Pemprov Kalbar terhadap pertumbuhan sektor pariwisata, dengan kenaikan jumlah wisatawan yang mencapai 77 persen hingga pertengahan 2024.
“Kami menargetkan 6 juta wisatawan hingga akhir tahun 2024, dan event seperti Pesona Kulminasi Matahari ini akan menjadi salah satu magnet utama untuk mencapainya,” ungkap Windy.
Fenomena kulminasi matahari di Tugu Khatulistiwa Pontianak merupakan peristiwa langka yang terjadi dua kali setahun, yaitu pada 21-23 Maret dan 21-23 September, ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Hal ini tidak hanya menarik bagi wisatawan, tetapi juga bagi para peneliti dan pecinta astronomi.
Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengatakan, Festival Kulminasi Matahari akan terus dilaksanakan setiap tahun. “Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” katanya, Sabtu (21/9/2024).
Ani Sofian menyebut, perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan. Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan.
“Sekarang sudah ada beberapa yang selesai direhab. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan, rencananya dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang di kawasan ini,” jelasnya.
Puncak titik kulminasi ini pernah terpilih sebagai Karisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf dan menambah antusiasme masyarakat. Ani Sofian menyambut baik antusiasme masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. “Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” imbuhnya. (ant)