Dorong Peningkatan Industri Event, Ivendo Buka Peluang Kolaborasi Lintas Sektoral

Related Articles

JAKARTA – Geliat industri event yang semakin menjanjikan, secara cepat ditangkap oleh para pelaku event di Indonesia. Termasuk para pelaku event yang tergabung di dalam Indonesia Event Industry Council (Ivendo) atau Dewan Industri Event Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ivendo DKI Jakarta, Eka Nugraha saat ditemui di sela kegiatan Indonesia Professional Organizer Summit (IPOS) Vol.9 Green Gathering 2024 di Discovery Convention Center Ancol, Jakarta, Senin (6/5/2024).

Eka mengakui kondisi industri event di Indonesia saat ini sudah kembali berada di titik terbaiknya. Dalam setahun tercatat ada ratusan event yang digelar di Jakarta.  Karena itu, untuk semakin memperkuat dan memperluas jaringan para anggota Ivendo DKI Jakarta, pihaknya pun terlibat dalam IPOS Vol.9 2024.

“IPOS Vol.9 ini didukung oleh beberapa anggota DPD Ivendo DKI Jakarta. Kami memang memiliki kewajiban untuk saling mensupport sesama anggota, sehingga diharapkan ke depannya dapat saling memberikan manfaat,” terang Eka.

Kegiatan Indonesia Professional Organizer Summit (IPOS) Vol.9 Green Gathering 2024 yang digelar di Discovery Convention Center Ancol, Jakarta, Senin (6/5/2024). (Foto: Nicha/ Event Nusantara)

 

Menurutnya, Ivendo DKI Jakarta yang memiliki 70 anggota telah bersepakat untuk dapat mendukung kegiatan IPOS. “Kami mendukung dengan produk atau jasa yang disediakan oleh masing-masing anggota. Misalnya, Karindo yang merupakan spesialis LED, maka mendukung dengan menghadirkan produk LED di dalam acara ini. Begitu juga anggota lainnya,” sebut Eka.

Baca Juga:   Synchronize Fest 2023 Tawarkan Program Aktivasi Seru

Targetnya, lanjut Eka, adalah mewujudkan kebersamaan dalam tubuh asosiasi itu. Dimana keberadaan asosiasi itu dapat memberikan manfaat bagi para anggotanya. “Anggota masuk ke dalam asosiasi ini bukan hanya mendapatkan networking yang lebih luas tetapi juga dapat berkolaborasi secara pekerjaan,” tuturnya.

Dia menegaskan, kolaborasi yang dilakukan oleh Ivendo DKI Jakarta adalah mencakup lintas sektoral. “Contohnya, acara IPOS ini. Jika dilihat dari sisi business to business (B to B), acara ini sebagian besar dihadiri para pelaku bisnis perhotelan. Hotel itu pasti memerlukan namanya mitra. Karena hotel sendiri kerap mengadakan acara-acara MICE event. Pastinya memerlukan mitra vendor untuk mendukung acaranya. Dari mulai perlengkapan yang tidak dimiliki oleh hotel hingga merchandise atau lainnya. Nah, dengan adanya acara ini, kita tangkap peluang dan membuka kesempatan jika para pelaku bisnis perhotelan ingin berkolaborasi dengan kami,” paparnya.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ivendo DKI Jakarta, Eka Nugraha. (Foto: Nicha/ Event Nusantara)

 

Eka menjelaskan, industri event saat ini sangat fleksibel dan tidak terkurung dalam suatu bidang tertentu saja. Melainkan, bisa menggandeng mitra dari sektor lainnya, bahkan hingga lembaga atau instansi pemerintahan.

Baca Juga:   50 Tenant Pajang Sepatu di Jakarta Sneaker Day 2022

“Memang kami akui, jika bicara perhotelan, hingga saat ini belum pernah melakukan kerja sama atau kesepakatan dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Akan tetapi kami dengan komunitas penyelenggara sudah memiliki kesepakatan. Namun kami menyadari, jika adanya kesepakatan tentu akan memberikan efek positif pada kedua belah pihak,” jelas Eka.

Eka berharap ke depannya, Ivendo DKI Jakarta dapat merealiasikan peningkatan kolaborasi dalam  terselenggaranya event-event besar baik tingkat nasional maupun Internasional. Bahkan, pihaknya juga sangat yakin perusahaan dan pelaku atau pekerja event khususnya di Jakarta juga siap bermitra dengan pemerintah maupun swasta.

Diketahui, bisnis event saat ini memiliki potensi yang sangat menjanjikan. Hal ini terlihat dari tingginya nilai bisnis event pada 2022 lalu yang mencapai Rp 34,5-164,4 triliun. Nilai tersebut  berasal dari 7 komunitas yang ada saat ini. Hal ini disampaikan oleh Harry D Nugraha selaku Pendiri Indonesia Profesional Organizer Summit (IPOS).

“Bisnis ini belum termasuk bisnis wedding yang mencapai Rp 101,5 triliun per tahun. Adapun pergerakan peserta mencapai 46,7-121,4 juta per tahun, dengan jumlah pekerja mencapai 90.463 orang,” papar Harry dalam keterangan persnya.

Baca Juga:   Anime Festival Asia Siap Digelar pada 3-5 Mei 2024

Untuk itulah, IPOS yang merupakan forum B to B tahunan ini, menggelar acara untuk mempertemukan para pelaku industri (buyer dan seller) dari hotel dan profesional penyelenggara acara. “Untuk tahun 2024 ini, ditargetkan ada sekitar 40 buyer,” kata Harry.

Dengan mengusung tema “Green Gathering: Beyond Borders, Beyond Events”, perhelatan IPOS Vol. 9 2024 berlangsung pada 6-8 Mei 2024 yang dihadiri oleh lebih dari 200 delegasi dari PCO, EO, promotor, termasuk industri perhotelan dan venue-venue terkemuka di Indonesia.

Di samping forum Business Matching, tahun ini diselenggarakan pula Smart Forum yang akan membahas berbagai tren dan business practice terkait green tourism, industry update, dan destination update. Sebab, pasar pariwisata berkelanjutan global diprediksi mencapai 148,3 miliar di 2030, dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) 7,1 persen dari 2022.

“Dalam menerapkan konsep kegiatan MICE yang ramah lingkungan, para event planner diharapkan dapat memprioritaskan lokasi dan hotel yang memiliki paket pertemuan berkonsep hijau, serta mengantongi sertifikat di bidang lingkungan, seperti ASEAN Green Hotel Standard, atau environmental management system (EMS),” tambah Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf, Masruroh. (cha)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img