Disbudporapar Kolaborasikan Pasar Wadai dan Budaya Daerah

Related Articles

BANJAR – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengkolaborasikan budaya daerah bernuansa Islami dengan kegiatan Pasar Wadai Ramadhan 1445 Hijriah. Kegiatan dipusatkan di Alun-Alun Ratu Zalecha Kecamatan Martapura.

Kepala Disbudporapar Banjar, Irwan Jaya mengatakan Pasar Wadai Ramadhan memadukan antara pasar dan kesenian daerah. “Temanya Ramadhan berbudaya yakni kolaborasi antara aktivitas pasar wadai dengan budaya Islami yang ditampilkan dalam satu lokasi sehingga lebih semarak,” ujar Irwan dikutip dari Antara, Selasa (12/3/2024).

Menurut Irwan, budaya Islami yang ditampilkan satu lokasi dengan Pasar Wadai yakni Festival Rudat dan lomba memukul beduk atau Bacatuk Dauh yang sudah digelar beberapa tahun lalu. Konsep ini katanya, berbeda dibanding tahun lalu, dimana tiga kegiatan itu diselenggarakan di tempat berbeda.

Tiga kegiatan itu diubah menjadi satu lokasi, yakni di Alun-Alun Ratu Zalecha Martapura. “Tujuannya agar lebih semarak dan diharapkan mampu menarik minat pengunjung karena selain belanja di pasar wadai, mereka juga dapat menyaksikan kesenian daerah dan Festival Becatuk Dauh,” ungkapnya.

Baca Juga:   Beautiful Malino IV Diprediksi Sedot 70 Ribu Pengunjung
Suasana pembukaan Festival Becatuk Dauh. (Foto: klikkalimantan.com)

 

Irwan yang didampingi Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan M Syahid dan Kepala Seksi (Kasi) Kesenian Ina Wangsih mengatakan, Pasar Wadai Ramadhan melibatkan 80 pelaku UMKM.  “Yang dijual UMKM beragam, baik makanan dan minuman maupun produk usaha lain yang dikembangkan setiap pelaku usaha,” ucapnya.

Kehadiran pelaku UMKM pada area dalam Alun-Alun Ratu Zalecha juga untuk memperlancar arus lalu lintas karena mereka tidak lagi berjualan di badan jalan disamping memudahkan pengunjung pasar berbelanja.

Sementara Festival Bacatuk Dauh diperkirakan diikuti 33 peserta dari berbagai kecamatan. Setiap hari, akan tampil tiga peserta. Festival Bacatuk Dauh digelar selama 11 hari pada bulan Ramadan. Sementara Festival Rudat dimulai pekan kedua Ramadan.

“Kami berharap pengunjung Pasar Wadai Ramadhan meningkat dan mereka selain berbelanja kuliner juga bisa menyaksikan Festival Rudat dan Bacatuk Dauh yang menjadi kesenian daerah,” katanya. (ant/en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img