PASURUAN – Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Selasa (10/5) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan menggelar Lomba Membatik. Lomba ini diikuti 30 peserta dari SD/MI dan SMP/MTs se-Kota Pasuruan.
Lomba membatik ini digelar rutin setiap tahun. Kendati sempat vakum karena pandemi, kurun 2 tahun terakhir kembali digelar. Tahun ini Lomba Batik mengambil tema “Cinta Batik Pesisir” sehingga bisa muncul motif baru yang inovatif untuk mengembangkan kreasi batik di Kota Pasuruan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan Mualif Arif mengatakan bahwa kegiatan rutin lomba batik ini adalah untuk mengembangkan jiwa seni. Selain itu memberikan pesan agar generasi muda khususnya Kota Pasuruan terus mencintai batik.
“Lomba batik ini adalah salah satu usaha menjaga kelestarian dan kecintaan kita akan batik. Terutama dengan Tema Cinta Batik Pesisir, agar bisa memunculkan batik khas Kota Pasuruan yang memiliki kearifan lokal,” terangnya.
Selain itu, dengan munculnya motif baru yang inovatif diharapkan mampu menumbuh kembangkan kreatifitas perajin batik Kota Pasuruan secara berkelanjutan. “Termasuk memunculkan generasi-generasi pembatik muda milenial,” tambahnya. Lomba membatik ini juga dalam melaksanakan kurikulum baru yaitu Merdeka Belajar.
Lomba Batik kemarin diikuti 20 peserta dari SD/MI dan 10 peserta SMP/MTs. Peserta yang ikut ini sudah menjadi finalis terbaik dari seleksi pengumpuan desain batik sebelumnya. Mereka semua langsung membatik di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pasuruan sejak pukul 08.00 sampai selesai hingga sore hari. Tampak peserta antusias mencatik motif-motif khas Kota Pasuruan yang menggambarkan tema kekayaan pesisir Kota Pasuruan. (radar bromo/en)
Foto: Radar Bromo