JAKARTA – Untuk band sebesar Dewa 19, berdiri lebih dari tiga dekade, puluhan hits sepanjang masa dari ratusan lagu, untuk bertahan tentu membutuhkan terus ide-ide segar. Menggandeng orkestra dan mengemas ulang greatest hits lalu dinyanyikan di atas panggung adalah ide yang menarik dan terbukti berhasil.
Konsep Dewa 19 A Night at the Orchestra adalah buah dari pemikiran tersebut. Digelar pertama kali pada November lalu, episode keduanya berlanjut pada Sabtu (10/12/2022) di Jakarta International Velodrome. Hujan yang baru saja berhanti dan menyisakan genangan tak mengurangi kesan pertunjukan malam itu.
Usai dibuka lebih dulu oleh Reza Artamevia, Dewa 19 memberikan kata pengantar lewat instrumental dari album Bintang Lima, Mukadimah. “Berbahagia sekali kami bisa mengadakan acara yang sangat musikal. Di belakang kita ada 54 pemain orkestra dan 20 choir (paduan suara). Menunjukkan bahwa kita serius sekali dalam bermusik,” sapa pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani.
Ahmad Dhani bernyanyi bersama Reza Artamevia. (Foto: (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Sebelum berjalan lebih jauh, Ahmad Dhani tiba-tiba membuat momen mengheningkan cipta di atas panggung. Musisi 50 tahun itu memanggil seluruh vokalis; Marcello Tahitoe, Virzha, Once, Ari Lasso, termasuk anak-anak dari para personel.
“Kita akan mengheningkan cipta lewat sebuah lagu, lagu ini sakral sekali. Lagu ini untuk mengenang jasa Freddie Mercury bagi musik dunia. Kita akan mendengarkan lagu beliau. Kita khidmat mendengarkan lagu ini. Inilah dia Bohemian Rhapsody,” kata Dhani.
Bohemian Rhapsody mengalun secara instrumental dipimpin orkestra dari Guntur Pardjono Putra. Para anggota keluarga dan personel Dewa 19 duduk di atas panggung, menikmati bersama penonton.
Sebagaimana janjinya, konser orkestra malam ini turut menghadirkan empat vokalis. Virzha lebih dulu membawakan Pangeran Cinta, Lagu Cinta dan Kirana. Menyusul Ello yang mengudara bersama lagu Elang. “Teriakan kalian membuat saya ingin terbang tinggi seperti Elang,” ujar Ello.
Bersama orkestra, lagu legendaris ini terdengar maskulin sekaligus megah, campuran string section dan vokal Ello yang gahar. Langit-langit Velodrome tak ketinggalan dihias dengan visualisasi burung elang yang sedang terbang.
Dua buah lagu langka dimainkan di panggung Dewa 19. Bayang-bayang dan Persembahan dari Surga, pilihan repertoar yang berani dan memang sudah seharusnya terjadi, mengingat konser istimewanya konser ini. Mendengarkan lagu ini secara langsung membuat penonton masuk ke kapsul waktu.
“Lagu ini saya ciptakan pada 1993, lalu saya kirimkan kepada ibunya Al, El, Dul, langsung dia meleleh. Saya tulis lagu ini pada usia 21 tahun, untuk album kedua, Format Masa Depan,” Dhani memberikan sambutan untuk memulai lagu Bayang-bayang.
Dewa 19 A Night at the Orchestra dibagi ke dua babak, ada jeda sekitar tujuh menit sebelum memulai kembali. Setelah masa istirahat, Ahmad Dhani mengambil alih vokal menyanyikan Cinta Gila.
Once Mekel dan suara khasnya melanjutkan lewat lagu Satu. Lagu yang dianggap sebagai lagu religi dari Dewa 19, menggambarkan puja-puji manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemberi zat kehidupan. Distorsi Andra Ramadhan, suara Once dan simfoni orkestra yang mengiringi bercampur indah yang menambah khusyuk.
Arjuna, Dua Sejoli, Pupus dinyanyikan langsung oleh pemilik vokal aslinya. Jika diingat-ingat, lagu tersebut tersohor di banyak live music di bar atau café. Tapi, mendengarkan Once menyanyikan itu, tetap memanjakan telinga.
Jika melihat panggung Dewa 19 malam ini, terlihat sederhana dan tanpa dekorasi berlebihan. Permainan tata lampu yang kemudian menjadikan pertunjukannya berwarna dan berbeda. Sama seperti lagu Sedang Ingin Bercinta yang terdengar signifikan berbeda ketika dibungkus dengan orkestra. Babak intronya mengalun, kemudian digeber habis pada babak refrain. Lagunya sendiri yang juga memiliki nuansa melayu, bertambah ‘nakal’ karena dukungan string section.
Ari Lasso hanya menyumbangkan satu lagu, berjudul Tangis Terakhir. Lagu barunya lagi bersama Dewa 19 sejak mereka terakhir kali bernyanyi bersama di lagu Elang (1999). Banyak yang percaya, Elang adalah karya perpisahan mereka sampai akhirnya Lasso kembali untuk berkolaborasi.
Butuh tiga vokalis, Once, Virzha dan Ello, untuk menyanyikan lagu dengan level popularitas teratas, Kangen. Sudah bisa ditebak tentunya, terdengar barisan paduan suara dari seluruh kategori penonton. Pada lagu Cemburu, ketiga vokalis gondrong itu ditemani Reza Artamevia. Harmoni suara mereka berempat sekaligus menutup sajian DEWA 19 A Night at the Orchestra Episode ke-2.
Hadirnya Dewa 19 dengan konsep orkestra perlu diapresiasi dan berani. Menebalkan lagi nama mereka sebagai sebuah supergroup, serta pembuktian atas nama band dengan makna yang Maha Tinggi itu. selain itu, sudah dipastikan juga, konser ini akan berkeliling ke kota lain. (detik/en)
Foto: CNNIndonesia/Adi Ibrahim