SEMARANG – Ribuan siswa jenjang KB, TK, SD, SMP, dan SMA Karangturi merayakan Cap Go Meh dengan mengarak 1.000 naga, Jumat (23/2/2024). Karnaval berkeliling kompleks Graha Padma, kawasan SMA Karangturi ini juga disambut meriah orang tua murid dan masyarakat.
“Arak-arakan 1.000 naga ini simbol kebersamaan, kami memang ingin semua terlibat parade Cap Go Meh sekaligus menutup perayaan Imlek. Mereka bisa menikmati kegiatan di sini,” kata Ketua Pengurus Yayasan Sekolah Nasional Karangturi, Harjanto Halim yang juga mengikuti karnaval, dikutip dari website rri.co.id, Jumat (23/2/2023).
Dia menilai perayaan Cap Go Meh di sekolah ini terasa kuat akulturasi budayanya. “Ikut parade tadi ada warag, wayang, Sun Go Kong, Dew Kwan In, serta atraksi drum band SMAN 9 Semarang,” jelasnya.
Sejumlah peserta mengenakan kostum karnaval saat mengikuti parade perayaan Cap Go Meh 1000 Naga di kawasan Karangturi Grand Padma, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2024). (Foto: Antara Foto/Makna Zaezar)
Harjanto menambahkan, Imlek kali ini merupakan tahun Naga Kayu yang menjadi simbol paling kuat dan perkasa. Karena itu, dalam perayaan Cap Go Meh yang merupakan akhir rangkaian Tahun Baru Imlek 2575, ada proses menitik mata atau melukis Naga.
“Makna dari melukis Naga itu menyempurnakan hal baik yang dijalankan sehingga menjadi sempurna. Ini pas dengan situasi pergantian pemimpin bangsa Indonesia, sehingga Indonesia kedepan menjadi negara lebih baik dan besar,” ungkapnya.
Karnaval tersebut menarik perhatian masyarakat, karena ada barisan paskibra, atraksi semburan api, dan barongsai. Bazar juga menampilkan kuliner kekinian, seperti sosis, teh, siomay, dan bakso.
Sejumlah peserta menampilkan pertunjukan atraksi seni Liong saat mengikuti parade perayaan Cap Go Meh 1000 Naga di kawasan Karangturi Grand Padma, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2024). (Foto: Antara Foto/Makna Zaezar)
Sementara, Ketua Panitia Cap Go Meh Sekolah Nasional Karangturi, Agus Sutejo menegaskan, 2024 merupakan tahun naga sehingga diadakan parade 1.000 naga. “Siswa KB, TK, SD, SMP, dan SMA ada 2.000 orang yang ikut karnaval dan parade, jika ditambah orang tua murid bisa mencapai 4.000 orang,” tandasnya.
“Akulturasi budaya terasa sangat kental, mungkin ini satu-satunya perayaan Cap Go Meh paling meriah di Kota Semarang,” ujarnya. Karnaval ini juga potret bangsa Indonesia yang kaya akan budaya. (kbrn/en)