BANYUWANGI – Beragam acara seni budaya, olahraga, tradisi, hingga wisata alam menyemarakkan Banyuwangi Festival (B-Fest) 2022 di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Rabu (26/1/2022).
B-Fest kali ini menggelar 99 event. Mulai Festival Gandrung Sewu, Festival Tari Kreasi, Festival Kucur, Festival Janger Milenial, Batik Festival, dan Festival Angklung Caruk. Kemudian Festival Sholawat hingga Festival Pangan Non-Beras.
Banyuwangi Festival juga mengajak keterlibatan generasi milenial untuk berkreasi di berbagai sektor, misalnya Festival Film, Jagoan Tani, Jagoan Bisnis, dan Jagoan Digital. Beragam event baru juga akan mewarnai B-Fest tahun ini, seperti kompetisi selancar World Surf League (WSL) dan Festival Paralayang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Banyuwangi Festival menjadi sarana untuk menggapai tiga hal. Pertama, merawat dan mengembangkan beragam kearifan lokal di Bumi Blambangan, mulai dari seni, budaya, hingga relasi sosial antar-umat.
Kedua, mendorong pemulihan ekonomi lewat beragam atraksi yang digelar. “Kita harapkan pelaku seni-budaya, pelaku wisata, kuliner, UMKM, oleh-oleh bergerak, sehingga memicu berbagai sektor lain termasuk pertanian-perikanan,” tutur Ipuk, Selasa (25/1/2022) dikutip dari liputan6.com.
Yang ketiga katanya, menjadi sarana konsolidasi gerak pemerintah daerah dan seluruh stakeholder.“Di sini ada gotong royong, karena pemda bersama masyarakat bergerak bersama dalam setiap atraksi. Kemudian juga melebur ego sektoral, karena semua organisasi perangkat daerah saling support,” katanya.
Penyelenggaraan B-Fest sendiri, lanjut Ipuk, akan menerapkan hybrid concept yang memadukan sistem pertunjukan daring dan luring sekaligus. Hal ini sebagai siasat di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung usai. (en)
Foto: pdiperjuangan-jatim.com