Banjarmasin Sasirangan Festival Ditarget Datangkan 75 Ribu Wisatawan

Related Articles

BANJARMASIN – Event Banjarmasin Sasirangan Festival 2023 di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 10-12 Maret 2023, ditarget bisa mendatangkan 75 ribu wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. BSF telah masuk dalam 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 sehingga promosinya diharapkan tersiar secara nasional dan internasional dengan didukung Kemenparekraf.

Ketua Panitia Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) ke-7, Siti Wasilah menyatakan, optimistis kunjungan wisata di kotanya naik dengan adanya gelar akbar pariwisata tahunan ini. Apalagi, ungkap Ketua PKK Kota Banjarmasin ini, BSF masuk dalam event nasional yang diakui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Berkaca pada BSF ke-6 tahun 2022 lalu, Wasilah menyebutkan, kedatangan wisatawan baik lokal maupun mancanegara di acara yang titik utamanya di Siring Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean tersebut mencapai 47 ribu orang. “Sehingga kita target BSF ke-7 ini (akan menarik) sebanyak 75 ribu wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujarnya.

Peserta Parade dan Fashion Carnaval Banjarmasin Sasirangan Festival pada 1 Oktober 2022. Karnaval tahunan tersebut menampilkan karya-karya pakaian berbahan kain sasirangan Banjarmasin. (Foto: Bayu Pratama S/Antara)

 

Baca Juga:   Festival Kuliner Aceh 2023 Maksimalkan Partisipasi Swasta

Apalagi, ungkap dia, BSF ke-7 ini digelar sangat meriah dengan mendatangkan banyak artis ibu kota yang panggung utamanya di atas sungai Martapura. Dimeriahkan juga pameran UMKM Sasirangan, fashion show Sasirangan, karnaval dan pawai Sasirangan hingga forum diskusi Sasirangan.  Juga ada lomba-lomba seperti menjelujur massal Sasirangan, lomba motif Sasirangan hingga atraksi jukung acil Pasar Terapung.

Gelar BSF dengan tema Pesona Kreasi Motif Sasirangan Dengan Pakaian Adat Banjar tersebut bertujuan melestarikan kain Sasirangan yang merupakan warisan wastra Nusantara Kalimantan Selatan. “Kita juga akan menyiapkan showcase wastra Nusantara baik kain batik, songket ataupun tenun sesuai temanya The Colour of Life atau Warna Warni Wastra Nusantara,” ujarnya. (ant/en)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img