BANDA ACEH – Untuk membangkitkan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal di Aceh, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar Aceh Street Food Festival pada 21-23 Maret 2022 di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
Dalam Aceh Street Food Festival akan dihadirkan beragam jenis jajanan dan kuliner. Untuk mengisi stan festival, penyelenggara menggandeng pelaku UMKM kuliner yang selama ini menjual secara rumahan maupun online.
Aceh Street Food yang merupakan perhelatan tahun kedua ini, menghadirkan 34 stan, yang akan diisi dengan sajian mi, nasi goreng, roti, snack, hingga minuman kekinian. Sebagian besar jajanan itu berasal dari usaha rumahan.
Selama pandemi Covid-19, para pelaku UMKM ini mengandalkan penjualan melalui pesanan online. Karena itu, melalui ajang Aceh Street Food, para pelaku UMKM diberi kesempatan menjajakan langsung kepada pengunjung.
Dikutip dari tribunnews.com, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Jamaluddin mengatakan, festival ini dilaksanakan sebagai upaya mengangkat kuliner jalanan di Aceh. Karena hadirnya beragam jenis sajian itu menunjukkan Aceh kaya akan kuliner yang lezat.
Selain untuk mempromosikan wisata dan kuliner katanya, Disbudpar juga ingin membangkitkan perekonomian pelaku UMKM. Tenan yang akan mengisi festival dibagi dalam beberapa jenis. Misalnya untuk makanan tradisional Aceh ada mi Aceh gurita, nasi goreng, pulot durian, mi caluk, pisang bakar, dan sate gurita.
Lalu makanan tradisional nusantara ada nasi kebuli, mi ayam, mi balap, dan angkringan. Lalu ada makanan modern seperti burger, takoyaki, ricebowl, kebab, dimsum, loklok, korean food dan sate taichan. Untuk minuman ada kopi dan beragam varian minuman populer lainnya.
Festival juga juga menggelar fungame, workhsop dengan food vloger nasional, dan atraksi musik di panggung utama. (en)
