Asyiknya Wisata Mobil Kuno di Kebon Vintage Cars Bali

Related Articles

AWALNYA hanyalah sebuah garasi mobil. Lahan seluas 7.000 m2 berhasil disulap menjadi museum mobil antik ‘Kebon Vintage Cars’.  Lokasinya di Jalan Tegal Harum Nomor 13, Biaung, Kecamatan Denpasar Timur, Bali.

Adalah Jos Dharmawan, pengusaha asal Lampung yang mendirikan museum terbesar mobil antik di Bali ini. Pekan lalu, ketika berkunjung ke Bali, wartawan Event Nusantara mendatangi museum ini. Sayangnya, belum berkesempatan bertemu Josh. Media ini berkeliling ditemani pegawai Kebon Vindtage Cars.

Jika dibandingkan museum umumnya, tempat ini sangatlah menarik. Arsitekturnya kekinian dengan berbagai jenis mobil antik berjejer rapi.  Ada lebih 100 mobil kuno dari berbagai negara yang dipajang.  Mobil yang dikoleksi mulai era sebelum perang hingga berbagai merek mobil terkenal di dunia.

Seperti mobil Chevrolet, Dodge, Plymouth, Hunson, Pintiac, Mercury, Morgan, Cadillac, Fiat, Mini Cooper, dan masih banyak lagi.  Salah satu mobil bersejarah di Indonesia yang juga dikoleksi adalah Plymouth 1948. Pemilik aslinya, Fatmawati, istri Presiden Soekarno.

Mobil-mobil kuno ini diproduksi tahun 1913 atau mobil pre-war, hingga tahun 1980-an. Mobil tertua yang dikoleksi tahun 1913 adalah Ford model T. Ada pula mobil Fiat 1150. Ada juga mobil angkutan kuno di Bali yang dipajang di tempat ini.

Baca Juga:   Karang Indah, Wisata Tebing Batu Pantai Barat Selayar

Menariknya, dari seratus mobil kuno yang dikoleksi, sebagian besar masih laik digunakan. “Ada sekitar 50 sampai 60 mobil masih bisa dipakai. Selebihnya, saya jadikan pajangan,” kata Jos, pria kelahiran Lampung, 17 Juni 1958 yang dihubungi media ini via telepon.

Ada tiga garasi luas yang dibangun di tempat ini. Salah satunya, selain tempat memajang mobil, juga dilengkapi restoran dan meja biliar.

Di pinggir restoran, juga banyak koleksi radio masa lampau. Ada juga koleksi jam weker. Koleksi lainnya, ada cigaret atau rokok dari beberapa negara jaman dahulu. Di sisi tengah, juga ada piano antik yang bisa dimainkan pengunjung.

Kesan otomotif juga sangat terasa, adanya drum-drum bekas minyak atau oli yang disusun rapi. Kawasan terlihat asri, dengan adanya pepohonan kelapa dipadukan pasir putih.  Setiap sudut Kebon Vintage Cars ini, semua bisa dijadikan objek foto maupun selfie.

Jos menceritakan, museum ini dibangun berawal kecintaannya mengoleksi mobil antik di masa kecilnya. Mobil vintage pertama dibelinya tahun 1996.  Sejak itulah, dirinya mulai mengoleksi berbagai barang dan mobil antik di garasi pribadinya.

Baca Juga:   Labuan Bajo Bersiap Jadi Lokasi Side Event G20

Tahun 2019, Jos mendirikan museum mobil antik dengan harapan bisa berbagi kecintaannya pada mobil antik dan membuat wisata Bali lebih menarik dan beragam. “Saat pandemi Covid-19 tahun lalu, tidak ada kerjaan. Berpikirlah membangun kawasan ini,” ucap Jos, yang memiliki usaha production house.

Tak disangka, setelah mendapatkan kunjungan dari Dinas Pariwisata dan wali kota Denpasar, Kebon Vintage Cars, ditetapkan sebagai objek wisata. “Sudah banyak pengunjung yang datang dari luar Pulau Bali. Termasuk para Youtuber yang membuat konten di tempat ini,” katanya.

Resmi menjadi objek wisata, ia berharap, kawasan ini bisa mengedukasi dan bisa mengenalkan mobil-mobil kuno yang koleksinya. “Cocok untuk pecinta otomotif,” ucapnya.

Selain mobil, ia mengaku memiliki barang-barang klasik, seperti radio tua, jam tangan tua, dan barang-barang bernuansa klasik. Barang-barang ini didapatkan dari berbagai daerah di Indonesia. “Semua baru saya kumpulkan sejak tahun 1996,” katanya.

Untuk masuk ke museum ini, cukup dengan membayar Rp 25 ribu untuk usia di atas 13 tahun, Rp 10.000 untuk usia 6-12 tahun dan gratis untuk balita usia 0-5 tahun.

Baca Juga:   Disdik Jabar dan Telkomsel Gelar Adu Bakat Siswa

Jam buka Kebon Vintage Cars mulai dari Senin sampai Sabtu pukul 09.00-17.00 Wita dan khusus minggu buka pukul 10.00-17.00 Wita. “Kami juga membuka tempat ini untuk berbagai kegiatan. Cukup membayar paket makanan, sudah bisa menggunakan tempat ini,” pungkasnya. (mk)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img