BANDA ACEH – Beragam rempah di Nusantara dipamerkan dalam thematic exhibition “Aroma Rempah Jejak Sejarah Aceh” di Museum Aceh, Banda Aceh, Rabu (16/3/2022). Kegiatan itu diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh melalui UPTD Museum Aceh.
Pameran ini menyuguhkan berbagai jenis rempah dan koleksi yang berhubungan dengan komoditas perdagangan, seperti gading, kain sutera, serta mata uang yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
“Aceh sebagai salah satu daerah penghasil rempah dengan posisi yang strategis sebagai jalur perdagangan. Rempah telah menghubungkan Aceh dengan dunia,” ujar Kadisbudpar Aceh, Jamaluddin di Banda Aceh, Senin (14/3/2022).
Ia berharap, para pengunjung pameran mendapat edukasi tentang sejarah perdagangan dan penjelajahan jalur rempah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan hal tersebut. “Pameran ini kita rancang agar informatif untuk para pengunjung, terutama bagi kalangan pelajar,” katanya.
Sementara, Kepala Museum Aceh, Mudha Farsyah menambahkan, pada acara itu turut dihadiri perwakilan museum dari sejumlah provinsi di Tanah Air. Di antaranya dari Museum Sumatera Utara, Museum Riau, Museum Bengkulu, Museum Sulawesi Selatan, Museum Sriwijaya di Sulawesi Selatan, Museum Jawa Tengah, dan Museum Yogyakarta.
“Kehadiran perwakilan museum-museum ini dalam rangka Rapat Koordinasi Pameran Alat Musik Tradisional 2022 yang diselenggarakan di Museum Aceh pada Juni 2022,” ungkapnya.
Penyelenggaraan kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat sesuai dengan Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE). (ant/ms)