ISSEI 2025 Resmi Ditutup, 5.000 Pengunjung Saksikan Transformasi Industri Baja Menuju Era Hijau

Related Articles

JAKARTA – Pameran dan konferensi industri baja terbesar di Indonesia, Iron-Steel Summit & Exhibition Indonesia (ISSEI) 2025, resmi ditutup Sabtu (24/5) di Hall B Jakarta International Convention Center (JICC). Acara yang berlangsung selama tiga hari ini sukses menarik lebih dari 5.000 pengunjung, mempertemukan berbagai pemangku kepentingan dari industri baja nasional dan internasional.

Penutupan ISSEI 2025 diawali dengan pengumuman pemenang kompetisi Green Building dan penghargaan booth terbaik, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi peserta dalam mendukung transisi industri baja menuju arah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Ketua Umum Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) sekaligus Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, M Akbar Djohan, menyampaikan laporan capaian kegiatan, termasuk keterlibatan enam negara partisipan yang aktif dalam sesi diskusi dan pameran.

“Industri ini sangat penting sebagai bagian dari roadmap menuju Indonesia Emas 2045. Baja adalah pilar pembangunan infrastruktur dan industrialisasi nasional,” ujar Akbar Djohan.

ISSEI 2025 resmi ditutup di Jakarta International Convention Center (JICC). Gelaran ini menjadi ajang strategis dalam mendorong industri baja nasional menuju masa depan yang hijau dan berkelanjutan. (Foto: Istimewa)

 

Baca Juga:   ISSEI 2025 Memperkuat Posisi Indonesia dalam Rantai Pasok Industri Baja Global

Sementara itu, perwakilan dari South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI), Ronald Joel C. Magsajo turut memberikan pandangan global mengenai tantangan dan peluang transformasi industri baja dalam konteks regional dan internasional. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas negara untuk menghadirkan teknologi ramah lingkungan dan efisiensi energi di sektor ini.

Dukungan pemerintah juga tampak kuat. Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Republik Indonesia, Todotua Pasaribu, serta Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza hadir memberikan sambutan sekaligus apresiasi atas kontribusi dunia usaha dan akademisi dalam memperkuat ekosistem industri baja nasional.

Momen penyerahan penghargaan Booth Terbaik ISSEI 2025, salah satunya kepada PT Krakatau Posco sebagai Most Attractive Booth. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kreativitas dan komitmen peserta terhadap prinsip industri hijau. (Foto: Istimewa)

 

ISSEI 2025 memberikan sejumlah penghargaan kepada peserta yang menunjukkan keunggulan dalam inovasi dan kreativitas, baik dalam bentuk produk maupun tampilan booth pameran.

Penghargaan Exhibitor Booth Award diberikan dalam lima kategori. Antara lain, Most Attractive Booth: PT Krakatau Posco, Creative Booth: PT Pertamina Lubricant, Most Eco-Friendly Booth: PT Bevananda Mustika, Most Innovative Booth: PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan Most Interactive Booth: PT The Master Steel Mfg.

Baca Juga:   Musisi Papan Atas Siap Ramaikan Jogja Fair 2022

Sebagai bagian dari rangkaian acara, ISSEI 2025 juga menggelar Grand Steel Building Competition, yang dibagi dalam dua kategori: Mahasiswa dan Profesional. Kompetisi ini menjadi ajang untuk menampilkan kreativitas dan inovasi dalam mendesain bangunan berbasis material baja, sekaligus mencetak bibit unggul arsitek dan insinyur masa depan.

ISSEI 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi antarpelaku industri baja nasional menuju transformasi hijau, dengan mengedepankan efisiensi, inovasi, dan keberlanjutan.

Prosesi penutupan ditandai dengan pembagian plakat penghargaan, serta sesi foto bersama antara panitia, peserta pameran, tamu undangan, dan perwakilan pemerintah.

Dengan berakhirnya ISSEI 2025, para pelaku industri kini dihadapkan pada tantangan untuk merealisasikan visi industri baja Indonesia yang lebih hijau, kuat, dan kompetitif di pasar global. (cha)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img