ARCH:ID 2025 Usung Tema “Performative Archipelago”, Hadirkan Inovasi Arsitektur Berkelanjutan

Related Articles

TANGERANG – Pameran arsitektur tahunan terbesar di Indonesia, ARCH:ID 2025 berlangsung pada 8-11 Mei 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang. Gelaran yang diorganisir oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) ini mengangkat tema Performative Archipelago, sebuah konsep yang mendorong eksplorasi arsitektur berbasis kekayaan lokal dan keberlanjutan.

Tema tersebut dipilih untuk menyoroti potensi besar Indonesia sebagai negara kepulauan dalam pengembangan arsitektur yang responsif terhadap iklim, budaya, dan sumber daya lokal. Kurator tahun ini melibatkan tiga arsitek lintas generasi: Alvar Mensana, Achmad D. Tardiyana, dan Antonius Richard Rusli.

Pameran ARCH:ID 2025 yang digelar di ICE BSD dipadati para pengunjung yang antusias melihat beragam produk arsitektur, material inovatif, hingga teknologi konstruksi terbaru. (Foto: Nicha/ Event Nusantara)

 

“Performative Archipelago sangat relevan dengan kondisi geografis Indonesia. Ini ajakan untuk merancang bangunan yang tidak hanya indah, tapi juga berdampak positif secara lingkungan dan sosial,” ujar Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti.

Baca Juga:   Suguhkan Konferensi Kelas Dunia, ARCH:ID Banjir Atensi dari Kalangan Arsitek Internasional

Wamen Diana juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung konstruksi hijau melalui regulasi seperti Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 (Bangunan Gedung Hijau) dan Permen Nomor 10 Tahun 2023 (Bangunan Gedung Cerdas). Teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) pun turut diterapkan untuk menekan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi.

Tahun ini, ARCH:ID hadir dengan skala yang lebih besar, mencakup area pameran 13.000 meter persegi atau naik 53 persen dari tahun sebelumnya. Sebanyak 550 stan dari 150 perusahaan lokal dan internasional hadir, menampilkan produk arsitektur, material inovatif, hingga teknologi konstruksi terbaru.

Pameran juga diramaikan oleh 25 stan pilihan, 7 pameran unggulan, 3 instalasi arsitektur eksperimental, 6 konferensi internasional, 80 sesi talk series dengan total 200 pembicara dari dalam dan luar negeri. Gelaran ini menargetkan 25.000 pengunjung, meningkat dari 22.300 pengunjung tahun 2024.

Presiden IAI, Georgius Budi Yulianto menambahkan, arsitektur Indonesia kini semakin diakui dunia karena kemampuannya memadukan nilai lokal dengan inovasi kontemporer. “Arsitek kita menjadi agen transformasi, bukan hanya dalam desain, tapi juga dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Baca Juga:   Sederet Mobil Baru Diprediksi Meluncur di GJAW 2023

ARCH:ID 2025 terbuka untuk arsitek, profesional industri konstruksi, akademisi, serta masyarakat umum yang ingin mengenal lebih dalam dunia arsitektur masa kini dan masa depan. (cha)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img