JAKARTA – Pertunjukan yang menampilkan beragam kesenian khas dari Indonesia dan Rusia digelar di Ciputra Artpreneur Jakarta, Senin (14/4/2025). Kegiatan ini untuk memeriahkan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Rusia.
Kesenian tradisional Indonesia seperti gamelan, tarian tradisional Bali, serta tari saman yang sudah masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO ditampilkan dalam konser tersebut.
Selain itu, solois Indonesia Farman Purnama tampil menyanyikan lagu “Ayo Mama” dan “Panon Hideung” bersama kelompok paduan suara State Academic Russian Choir ME Pyatnitsky.
Penari Rusia menampilkan tarian Lezginka saat konser bersama peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Senin (14/4/2025). (Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa)
Dalam konser tersebut, State Academic Russian Choir ME Pyatnitsky juga membawakan beberapa lagu khas Rusia dan lagu Indonesia berjudul “Rayuan Pulau Kelapa”, sementara State Academic Honored Dance Ensemble of Dagestan Lezginka menampilkan tarian tradisional Rusia.
Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menyampaikan kebudayaan Rusia, termasuk karya seni, musik, dan literaturnya, dikenal luas di seluruh dunia. Begitu pula dengan kekayaan budaya Indonesia.
“Tradisi Indonesia berkembang dari lingkungan yang kaya dan dinamis. Terdiri dari 17.000 pulau, tanah vulkanik, lautan luas, dan lebih dari 700 bahasa daerah. Elemen-elemen ini menciptakan ekspresi seperti musik, tarian, sajak, dan teater,” kata Giring saat membuka pertunjukan.
Penari Rusia menampilkan tari drum saat konser bersama peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Senin (14/4/2025). (Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa)
Ia mengemukakan kebudayaan dapat menjadi jembatan bagi dua negara untuk saling memahami dan kesenian dapat mendorong terciptanya perdamaian dunia.
“Dengan seni, kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan keindahan budaya, tetapi juga memberikan kontribusi bagi perdamaian dunia dengan menunjukkan bagaimana dialog dan empati dapat tumbuh di antara negara-negara,” katanya. (ant)